Pandemi Covid-19

Imunitas Warga RI Tinggi, Menkes Yakin Tak Ada Lonjakan Kasus Lagi

Jakarta, law-justice.co - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut varian Covid-19 baru bernama Omicron BA.2 tidak menyebabkan adanya lonjakan kasus di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan imunitas masyarakat Indonesia yang cukup tinggi.

Padahal menurutnya, varian baru itu yang menyebabkan tingginya lonjakan kasus di Eropa dan China.

Baca juga : Bicarakan Wolbachia di DPR, Menkes Singgung 50 Tahun Perangi DBD

"Kami beruntung dengan kondisi imunitas masyarakat Indonesia yang cukup tinggi sehingga varian baru ini tidak menyebabkan adanya lonjakan kasus di Indonesia," kata Budi saat konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/4/2022).

Atas dasar kondisi tersebut, Budi mengatakan kalau pemerintah merasa yakin masyarakat sudah bisa beraktivitas lebih bebas dari sebelumnya. Pada kesempatan yang sama, ia juga menyebut kalau Indonesia menjadi salah satu negara yang penanganan pandemi Covid-19 nya lebih baik ketimbang negara lain termasuk negara-negara tetangga.

Baca juga : Menkes Rinci Sebaran 35 Kasus Cacar Monyet di RI: DKI, Banten, Bandung

Kendati demikian, ia tetap menerangkan kalau pemerintah juga mewaspadai adanya ancaman lonjakan kasus Covid-19 yang tidak bisa dipungkiri berasal dari varian baru tersebut.

"Tapi pemerintah tetap berhati-hati karena pemerintah menyadari bahwa lonjakan kasus yang tinggi selalu terjadi dengan adanya varian baru," ujarnya.

Baca juga : Anies: Dari Pandemi Kita Tahu Siapa Pemimpin yang Pakai Ilmu & Tidak!

Mengenai bulan Ramadhan, Budi juga mengingatkan kepada masyarakat untuk vaksin bagi belum yang vaksin. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tes PCR bagi yang belum vaksin.

"Yang sudah dua kali masih perlu tes antigen dan yang sudah vaksin booster lengkap tidak perlu tes apa-apa," ucapnya.

"Jadi dengan demikian pemerintah tetap berhati-hati. Kita tetap boleh melakukan ibadah puasa dan juga mudik tapi juga harus dengan melengkapi dosis vaksinasi."