Tolak Putin Hadiri G20, Pigai: Penjahat Tidak Pantas Dapat Panggung!

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah negara dan aktivis kemanusiaan mengecam langkah Pemerintah Indonesia mengundang Presiden Rusia, Vladimir Putin ke rapat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Salah satunya datang dari pegiat HAM dan tokoh asal tanah Papua, Natalius Pigai. Bagi dia, tidak pantas Vladimir Putin diberikan tempat di arena KTT G20 sebagai pertemuan penuh pesan damai dan bermartabat.

Baca juga : Prabowo-Gibran Dinilai Tidak Perlu Menambah Kemenko Baru

"Seorang penjahat kemanusiaan yang memiliki karakter pembunuh tidak pantas hadir dan diberi tempat terhormat dalam G20," ujar Pigai.

Kritik ini, menyusul kebijakan Putin yang mengerahkan pasukan militernya untuk operasi militer di Ukraina yang hingga kini masih bergolak.

Baca juga : KPSI: Ada 50.000 Buruh akan Rayakan May Day Fiesta di Istana Negara

Pada sisi lain, Pigai menegaskan, penolakannya pada rencana kehadiran Putin di KTT G20 tidak berarti dia membenci orang Rusia.

“Sebagai aktivis kemanusiaan saya menolak kehadiran Putin di Bali. meskipun saya tidak membenci orang Rusia tetapi karakter jahat Putin harus dilawan,” jelasnya.

Baca juga : Anies : Yang Tidak Dapat Amanah Konstitusi Berada di Luar Kabinet

Beberapa waktu lalu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan, kehadiran Presiden Vladimir Putin akan ditentukan berbagai hal, tetapi orang nomor satu negeri Tirai Besi itu memastikan akan hadir.

“(Kehadiran Putin) akan ditentukan oleh banyak hal, termasuk situasi Covid-19 yang saat ini kian membaik. Namun, ya, hingga saat ini (Putin) ingin hadir,” ujar Lyudmila Vorobieva.