Tak Mengenal Azis Samual, Haris Pertama Sebut Ada Orang Dibelakangnya

Jakarta, law-justice.co - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Haris Pertama membeberkan kemungkinan soal ada orang lain di belakang Azis Samual atas peristiwa pengeroyokan yang dialaminya beberapa waktu lalu.

Pasalnya, ia tidak mengenal politisi senior Partai Golkar, Azis Samual, orang yang menyuruh para lima eksekutor untuk mengeroyok Haris.

Baca juga : Sebut Penguasa Kini Seperti Orba, Agum Gumelar: Megawati Terlalu Panik

"Saya tidak pernah mengenal Azis Samual, tidak pernah berkomunikasi, berdebat dengan Azis. Berarti ada orang lain dibelakang Azis. Itu yang harus diungkap, fakta-fakta itu yang harus diungkap," kata Haris saat dikonfirmasi, Rabu (2/3/2022).

Selain Haris merasa bingung tidak menenal Azis Samual, ia juga berkeyakinan bahwa ada orang yang menyuruh dan berkomunikasi dengan Azis.

Baca juga : Jokowi & Kapolri Didesak Tindak Tegas `Brigjen Pengatur` Vonis Sambo

"Jadi harus diungkap motif Azis Samual itu kenapa menyuruh orang keroyok saya dengan membayar orang bahkan itu bisa mengancam jiwa saya," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Haris Pertama mengatakan bahwa ia tidak pernah berkomunikasi, berdebat, atau tatap muka dengan Azis. Bahkan, Haris pun tidak memiliki kontak whatsapp Azis.

Baca juga : Buntut Haris Pertama Endus Tambang Bermasalah di Maluku Utara

Maka dari itu, Haris merasa bingung atas perilaku Azis yang tega menyuruh orang untuk mengeroyoknya.

"Nah saya bingung, kenapa kok dia tega-teganya nyuruh orang keroyok saya. Padahal tidak ada satupun kepentingan atau penghinaan yang diterima oleh seorang Azis Samual," kata Haris saat dihubungi, Rabu (2/3/3022).

Atas hal itu, Haris meminta pihak kepolisian untuk mengungkap alasan Azis menyuruh orang untuk mengeroyoknya.

"Saya kan tidak pernah berdebat dengan Azis Samual. Jadi saya mau tau Azis Samual ini nyuruh orang ngeroyok saya permasalahannya apa. Itu yang harus diungkap, saya kenal dia juga enggak, kan jadi bingung," ucapnya.