Singgung Terorisme, Ade Armando: Harus Hati-Hati dengan Lembaga Islam

Jakarta, law-justice.co - Pegiat Media Sosial yang juga merupakan Dosen UI, Ade Armando menyampaikan komentarnya terkait kasus terorisme yang melibatkan politikus partai Ummat dan anggota MUI.

Seperti diketahui, Ade Armando merupakan seorang pegiat media sosial, dirinya juga seorang dosen yang mengajar di Universitas Indonesia atau UI. Dirinya diketahui kerap menyampaikan komentar-komentar dan kritik terkait isu-isu nasional.

Baca juga : Ikut Sidanh Sengketa Pileg, Arsul Sani Dinilai Tidak Langgar Aturan

Baru-baru ini, dirinya mengomentari kasus terorisme yang melibatkan tersangka politisi partai Ummat, sampai anggota Majelis Ulama Indonesia atau MUI.

“Dua pengurus Majelis Ulama Indonesia Bengkulu ditahan Densus 88 karena diduga terlibat dalam jaringan terorisme, (yaitu) jemaah islamiyyah,” ujar Ade Armando dalam video yang diunggah oleh channel youtube Cokro TV, pada Selasa, 15 Februari 2022, dengan judul ‘Ancaman Datang dari Masjid dan Pengajian’.

Baca juga : Aji Santoso : Timnas Indonesia Disebut Bisa Bungkam Uzbekistan

“Keduanya berinisial CA dan RH, menempati posisi penting di MUI Bengkulu. CA adalah ketua komisi fatwa, sedangkan RH adalah wakil ketua 1,” Menurut Ade Armando melanjutkan.

“MUI Bengkulu sudah menonaktifkan keduanya, kedua tersangka teroris itu sudah aktif di MUI sejak tahun 2005,” ujar Ade Armando melanjutkan.

Baca juga : Meski Gencatan Senjata, G20 : Tak Ada Konsensus Solusi 2 Negara

Sementara itu, Ade Armando menjelaskan bahwa RH diketahui sebagai kader DPW partai Ummat di Bengkulu.

“RH juga dikenal sebagai kader DPW partai Ummat Bengkulu, dia juga diketahui pernah menjadi pengurus di sejumlah ormas islam besar sebelum bergabung dengan partai Ummat,” ujar Ade Armando menjelaskan.

Menurut Ade Armando, kasus ini sangat layak membuat masyarakat khawatir, karena tersangka teroris adalah ketua fatwa MUI Bengkulu.

“Apa yang terjadi di Bengkulu ini sangat layak membuat kita khawatir, bayangkan!, komisi fatwa (MUI) dipimpin oleh tersangka teroris, fatwa macam apa yang akan dikeluarkan seorang teroris?,” ujar Ade Armando menjelaskan.

“Jangan-jangan dia akan memberi pembenaran kalau ada aksi-aksi teror terjadi?,” ujar Ade Armando melanjutkan.

“Apa yang terjadi menunjukan bahwa ancaman terorisme atas nama islam ini memang nyata!, dan ini juga menunjukan bahwa kelompok-kelompok teroris menyebar melalui lembaga-lembaga strategis,” ujar Ade Armando melanjutkan.

Atas informasi yang ia sampaikan, Ade Armando menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap lembaga-lembaga islam dengan karakter tertentu

“Data ini semua menunjukan bahwa kita terpaksa ekstra hati-hati dengan lembaga-lembaga islam, dengan karakter tertentu!,” ujar Ade Armando menandaskan.