Waspada, Penderita Komorbid ini Berisiko Tingkatkan Kematian Covid-19

Jakarta, law-justice.co - Dua pasien Omicron di Indonesia meninggal dunia. Keduanya disebut memiliki penyakit komorbid yang memperparah kondisinya.


"Kedua pasien tersebut memiliki komorbid," tulis Kementerian Kesehatan dalam laman resminya, Sabtu (22/1/2022).

Baca juga : Ini Manfaat Bahan Alami untuk Penyakit Diabetes

Kemenkes tidak menyebutkan penyakit apa yang diidap kedua pasien tersebut hingga menyebabkan kematian mereka. Namun sejumlah penyakit penyerta memang dapat memperparah kondisi orang yang terinfeksi Corona.

Pasien konfirmasi positif COVID-19 dengan komorbid atau penyakit bawaan menjadi kelompok yang rentan sakit parah dan meninggal akibat COVID-19. Seseorang yang memiliki penyakit penyerta berisiko mengalami hambatan dalam proses penyembuhan ketika terserang penyakit lainnya.

Baca juga : Fadel Muhammad Dicecar KPK Soal Kurang Bayar di Kasus APD Covid-19

Daftar 10 penyakit komorbid COVID-19:


1. Hipertensi
Data dari studi tahun 2020 yang dimuat dalam Nature Public Health Emergency Collection menunjukkan dari 1.700 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan gejala berat, 15,8 persen di antaranya mengalami hipertensi.

Baca juga : Waspadai Beda Gejala Serangan Jantung pada Pria & Wanita

Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang berisiko menyebabkan kerusakan organ, seperti jantung dan ginjal saat terserang COVID-19. Tubuh yang seharusnya fokus pada perlawanan infeksi virus akhirnya harus terpecah untuk jantung dan ginjal yang mungkin bermasalah.

2. Diabetes
Diabetes tipe 1 atau tipe 2 menjadi salah satu penyakit bawaan yang patut diwaspadai penderita COVID-19. Diabetes yang tidak terkontrol membuat daya tahan tubuh menurun. Sementara, daya tahan tubuh sangat diperlukan untuk melawan infeksi Corona.

3. Penyakit jantung
Penyakit jantung dapat membuat orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala parah bahkan kematian. Kondisi sakit jantung meliputi gagal jantung, penyakit arteri koroner, kardiomiopati, dan tekanan darah tinggi.

4. Penyakit pernapasan
SARS-CoV-2 menyerang paru dan sistem pernapasan. Itu sebabnya, mereka yang memiliki penyakit bawaan berupa gangguan pernapasan kronis lebih rentan terserang COVID-19.

Beberapa gangguan pernapasan yang merupakan penyakit bawaan yang perlu diwaspadai, yaitu PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), asma, dan fibrosis paru.

5. Obesitas
Kelebihan berat badan dan obesitas membuat seseorang lebih mungkin mengalami gejala COVID-19 yang parah. Obesitas membuat metabolisme tubuh melemah sehingga sulit melawan virus.

Terlebih mereka yang mengidap obesitas juga kerap memiliki riwayat penyakit lain seperti diabetes dan hipertensi.

6. Penyakit ginjal kronis
Dikutip dari laman RSUD Sawahlunto, penyakit ginjal kronis juga menjadi salah satu penyakit bawaan yang dapat memperburuk gejala COVID-19. Menjalani dialisis, atau cuci darah, juga dapat menurunkan sistem imun tubuh. Akibatnya, tubuh jadi lebih sulit melawan infeksi jika Anda terinfeksi Covid-19.

Meski demikian, tetap penting bagi pasien untuk taat pada jadwal dialisis sesuai dengan anjuran dokter.

7. Penyakit hati
Penyakit hati atau liver dapat memperburuk kondisi Covid-19. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Annals of Hepatology menyebut bahwa penyakit hati akut dapat meningkatkan pengeluaran enzim yang memperburuk kondisi COVID-19.

Beberapa penyakit hati yang perlu diwaspadai, antara lain penyakit hati akibat konsumsi alkohol, hepatitis, perlemakan hati (fatty liver), dan sirosis.

8. HIV
Infeksi HIV menyerang sistem imun tubuh. Itu sebabnya, orang yang memiliki penyakit bawaan seperti HIV/AIDS mungkin mengalami gejala yang lebih berat. Hal ini karena tubuh akan bekerja ekstra keras, dengan sistem imun yang lebih lemah, untuk melawan infeksi.

9. Gangguan saraf
Gangguan saraf, seperti demensia dan Alzheimer juga berisiko memperberat gejala COVID-19. Itu sebabnya, keduanya merupakan penyakit bawaan yang perlu diwaspadai saat pandemi.

National Institute of Aging menyebutkan bahwa masalah memori menjadi penyebab orang dengan demensia dan Alzheimer lebih berisiko terhadap COVID-19.

10. Autoimun
Gangguan autoimun juga menjadi salah satu komorbid yang memperburuk gejala COVID-19. Orang dengan gangguan autoimun (lupus atau reumatoid artritis) baisanya mengonsumsi obat untuk menekan sistem imun agar tidak kambuh.

Beberapa penyakit autoimun yang berisiko tinggi adalah Lupus (SLE), Sindrom Sjogren, Rheumatoid Arthritis, skleroderma, multiple sklerosis, Spondyloarthropathy, dan semua penyakit autoimun yang mengonsumsi obat-obatan imunosupresan.

Itulah daftar komorbid COVID-19 yang dapat meningkatkan risiko sakit parah dan kematian. Jika memiliki kondisi ini lakukan pencegahan lebih ketat.