Ancam Joe Biden, Putin Siap Putuskan Hubungan

Jakarta, law-justice.co - Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Hal itu terkait penerapan sanksi AS kepada Rusia.

Selama percakapan teleponnya dengan Presiden Joe Biden, Presiden Vladimir Putin memperingatkan lagi resiko tersebut.

Baca juga : Disebut Negara Kanibal oleh Biden, PM Papua Nugini Protes

Peringatan Putin itu muncul sebagai tanggapan atas ancaman Biden, yang mengatakan bahwa negara-negara Barat akan memberlakukan sanksi ekonomi dan militer besar-besaran kepasa Rusia jika eskalasi lebih lanjut di perbatasan Ukraina terjadi.

“Presiden kami segera menanggapi (pernyataan Biden) dengan mengatakan bahwa jika Barat terus memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, maka semua yang dapat menyebabkan pemutusan total hubungan antara Rusia dan negara-negara Barat akan terjadi. Bahkan, kemungkinan juga akan muncul kerusakan paling serius pada hubungan Rusia dengan Barat secara umum," kata Ajudan Kremlin, Yury Ushakov.

Baca juga : Jelang Pemilu AS, Biden Tolak Bantu Israel Serang Balik Iran

Apa yang dilakukan AS dan sekutu Baratnya, adalah sebuah kesalahan. Putin mengingatkan bahwa langkah yang dipilih AS akan diingat oleh generasi mendatang.

"Ada banyak kesalahan ini dalam 30 tahun terakhir, dan lebih baik dalam situasi ini kesalahan itu tidak dilakukan lagi," kata Ushakov, mengutip pernyataan Putin.

Baca juga : AS Ancam Tinggalkan Israel usai Biden-Netanyahu Cekcok soal Gaza

Ia kemudian mengatakan, selama percakapan telepon, Biden menguraikan secara rinci prinsip-prinsip dasar yang dimasukkan ke dalam dokumen yang diserahkan Rusia, dan menekankan bahwa negosiasi di tiga jalur penting bagi Moskow.

Jalur tersebut adalah pembicaraan bilateral di Jenewa, Dewan Rusia-NATO di Brussel, dan KTT Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) di Wina.

"Tetapi yang utama adalah kami membutuhkan hasil, dan kami akan mencapai hasil dalam bentuk jaminan keamanan Rusia," kata Ushakov

Biden pada Kamis menegaskan kembali bahwa setiap invasi ke Ukraina akan disambut dengan sanksi ekonomi yang menghancurkan dari Amerika Serikat dan mitranya serta kehadiran NATO yang lebih besar di Eropa Tengah dan Timur. Pernyataan itu mendapat tanggapan balik dari Putin saat keduanya melakukan panggilan telepon. Putin mengatakan, jika itu sanksi itu benar terlaksana, maka hubungan AS-Rusia akan benar-benar terputus.