Ulama Ditangkap, Rocky: Tutupi Bisnis PCR dan Korupsi!

Jakarta, law-justice.co - Densus 88 baru-baru ini menangkap terduga teroris, salah satunya ada ustadz. Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, upaya itu merupakan bagian dari gerakan intelijen untuk menutup kasus korupsi dan bisnis PCR.

Rocky menegaskan, isu radikalisme dan terorisme selalu disodorkan saat pemerintah hendak menutupi isu korupsi maupun bisnis PCR yang saat ini tengah menuai sorotan publik.

Baca juga : Hajar Rival Sekota, Arsenal Kian Kokoh Di Puncak Klasemen Liga Inggris

“Islam selalu disodorkan ketika sedang tidak ada isu. Jadi pemerintah betul-betul main di dua bidang itu, antara menutupi isu korupsi dan bisnis PCR, sehingga disodorkan isu radikalisme,” kata Rocky di YouTubenya, seperti dilihat pada Rabu (17/11/2021).

Biasanya, kata Rocky, yang menjadi target korban dari kepentingan tersebut tak lain adalah pihak-pihak yang bersimpati dan berpandangan sama dengan Habib Rizieq Shihab.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

“Korbannya pasti adalah mereka yang dianggap satu pandangan dengan Habib Rizieq,” ujarnya.

Rocky melanjutkan, sebenarnya ada gerakan operasi intelijen di balik penangkapan ustadz terduga teroris tersebut lantaran Istana hendak menutupi kasus korupsi atau bisnis PCR yang saat ini tengah heboh.

“Jadi operasi intelijen memang digunakan untuk menutupi headline yang sekarang ada, yakni korupsi dan ketidakmampuan Presiden Jokowi,” pungkasnya.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma