Biaya Kereta Cepat Bengkak, Fadli Zon: Skandal, Harus Investigasi

Jakarta, law-justice.co - Anggota DPR RI, Fadli Zon mengatakan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung memang sudah bermasalah sejak awal. Bahkan, tak ada urgensi namun justru dipaksakan.

“Proyek kereta cepat sejak awal sudah bermasalah. Tak ada urgensi tapi dipaksakan,” kata Fadli di Twitternya, seperti dilihat pada Minggu (31/10/2021).

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

Politikus Partai Gerindra itu juga menyinggung soal pemerintah yang akhirnya akan menggelontorkan dana APBN untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menurutnya, ini bisa disebut sebagai skandal. Oleh karena itu, dia mendesak agar adanya investigasi serius dalam proyek ini.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

“Lalu biaya membengkak seenaknya, mangambil APBN. Ini bisa dibilang sebuah skandal. Harus ada investigasi serius,” ujarnya.

Seperti diketahui, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung mengalami pembengkakan biaya dan gagal memenuhi target awal penyelesaiannya. Pada awalnya, proyek ini diperhitungkan membutuhkan biaya Rp 86,5 triliun.

Baca juga : MNC Larang Nobar Piala Asia U-23 Ada Sangsi Pidana

Kini biaya proyek menjadi Rp 114,24 triliun alias membengkak Rp 27,09 triliun, dana sebesar itu tentu tak sedikit. Target penyelesaian pun molor dari tahun 2019 mundur ke tahun 2022.

Agar proyek tidak sampai mangkrak, pemerintah berencana menambal kekurangan dana dengan duit APBN melalui skema penyertaan modal negara (PMN) pada BUMN yang terlibat di proyek tersebut.