Desak Bebaskan Victor Yeimo, Demo Mahasiswa Papua di Makassar Ricuh

Makasar, Sulawesi Selatan, law-justice.co - Kelompok masyarakat dan mahasiswa Papua yang kuliah di Makassar menggelar aksi unjuk rasa di Jalan AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, berakhir ricuh setelah aksi tersebut dibubarkan oleh sekelompok ormas. Akibatnya, Wakapolsek Rappocini, AKP Widodo terkena lemparan batu di bagian wajahnya.

Aksi yang dihadiri sekitar 20 orang mahasiswa dan menuntut dibebaskannya Victor Yeimo serta menutup perusahaan asing di tanah Papua. Saat aksi berjalan sekitar 10 menit tiba-tiba dari salah satu organisasi masyarakat langsung membubarkan massa hingga terjadi kericuhan.

Baca juga : Sentil Pemkab Mimika, Tito: APBD Rp8 Triliun Tapi Kemajuan Tak Banyak

Dalam sebuah video yang berdurasi 1 menit 42 detik, terekam aksi demonstrasi mahasiswa Papua berjalan kondusif dengan pengawalan ketat polisi. Kericuhan terjadi setelah massa dari salah satu ormas membubarkan paksa aksi tersebut.

Wakapolsek Rappocini yang terkena lemparan batu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapatkan perawatan medis. Ia mengalami luka pada bagian wajahnya.

Baca juga : Awalnya Ribut, Ini Kronologi Oknum TNI AL Tembak Warga di Makassar

"Sekarang sudah dirawat di RS Bhayangkara," kata Kapolsek Rappicini Kompol Syamsir Syamsuddin, dikutip dari CNNIndonesia,  Selasa (26/10/2021).

Kapolsek Rappocini menjelaskan, bahwa kejadian itu bermula ketika dua kelompok pengunjukrasa berada di lokasi. Namun, berselang kemudian salah satu kelompok langsung menyerang ke kelompok lainnya sehingga terjadi pelemparan.

Baca juga : KKB Serbu Gereja Kemudian Rampas Barang Jemaat di Pegunungan Bintang

"Ada unjuk rasa dari (kubu satu), terus tidak lama muncul kelompok lainnya. Kita belum tahu lemparan itu dari mana, sementara kita lidik pelakunya siapa," tuturnya.

Meski demikian, Syamsir mengaku belum mengetahui pasti kelompok yang terlibat unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut hingga Wakapolsek Rappocini mengalami luka terkena lemparan batu.

"Masih sementara dirawat, nanti perkembangannya dokter yang sampaikan. Kita belum diketahui pasti kelompok yang terlibat unjuk rasa ricuh itu," katanya.