Faisal Kritik NU: PKS-UAS-HRS Aswaja Semua, Bukan Hasyim Asy`ari Saja!

Jakarta, law-justice.co - Kritikus, Faizal Assegaf menilai, Kyai besar Nahdatul Ulama (NU), Hasyim Asy’ari (alm) hanya manusia biasa bukan rujukan umat Islam dan ahlussunnah waljamaah atau Aswaja.

Menurutnya, kelompok yang menghormati Kyai Hasyim Asy’ari sama halnya dengan mereka yang menghormati Habib Rizieq atau Ustad Abdul Somad.

Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?

“Hasyim Asy’ari manusia biasa, bukan rujukan mutlak umat Islam sebagai identitas Aswaja. Penghormatan pada Hasyim Asy’ari, tidak beda dengan sikap umat Islam mencintai para ulama PKS, PAN, PPP, Ustad Somad, Habib Rizieq dll. Semua adalah Aswaja, bukan Hasyim Asy’ari dan golongannya aja!” kata Faizal Assegaf, Rabu (20/10/2021).

Faizal Assegaf mengatakan, kalangan intelektual NU dan para ulamanya harus jujur menjelaskan sejarah berdirinya NU. Di mana ada peran dan jasa Kyai Hasan Gipo, namun seolah dilupakan.

Baca juga : Bagaimana Investasi Crypto untuk Jangka Panjang?

“Jika para ulama dan intelektual NU tidak segera menjelaskan ke umat Islam tentang peran besar KH Hasan Gipo sebagai pendiri dan tokoh sentral ormas NU, tentu fatal!. Maka NU jauh dari keberkahan dan prinsip kejujuran dalam berorganisasi. Hanya klaim-klaim sejarah secara sepihak atas semangat asabiah!” ujar Faizal.

Dia bilang, bagaimana NU dapat disimpulkan sebagai ormas jujur dan amanah bila sejarah cemerlang peran tokoh sentral dan inspirasi pembentukan NU, seperti KH Hasan Gipo yang dilupakan. Sementara NU selama ini hanya mengangkat tokoh Hasyim Asy’ari.

Baca juga : Ketika PDIP Anggap Jokowi, Gibran dan Bobby Bagian Dari Masa Lalu

“Eksistensi dan kiprah ormas NU selama puluhan tahun harus diluruskan. Lucu bila hanya berputar-putar pada sosok Hasyim Asy’ari, jelas aneh!” ucapnya.

Dia berujar, minimnya sejarah tokoh sentral pembentukan ormas NU, KH Hasan Gipo, patut dipertanyakan. Dia menduga ada indikasi kuat bahwa NU tidak jujur dan buruk tentang sejarah organisasi.

“Indikasi kuat bahwa NU dari segi sejarah organisasinya sangat kabur dan tidak jujur pada umat. Pemujaan pada Hasyim Asy’ari yang berlebihan tidak elok. Hanya klaim segelintir orang saja!” tuturnya.