Respon Sekjend MUI soal `Kalau Nggak NU Salah Semua`: Tak Elok Itu!

Jakarta, law-justice.co - Majelis Ulama Indonesia (MUI) merespons pernyataan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj soal `kalau enggak NU salah semua`.

Sebelumnya, Kiai Said mengatakan dalam cara internal NU, jabatan keagamaan sebaiknya dipegang NU, sebab kalau nggak oleh NU maka akan salah semua.

Baca juga : Permainan Mengagumkan, Timnas Indonesia U-23 Dapat Bonus Rp23 Miliar

Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan menilai pernyataan itu perlu diluruskan, sebab tidak elok dan cenderung mau menang sendiri.

Amir mengatakan pernyataan Kiai Said itu berpotensi disalahpahami, sebab ada kalimat kalau enggak NU salah semua. Menurutnya, pernyataan itu juga tidak bagus bagi kebangsaan dan keumatan ini.

Baca juga : Bobby Nasution Resmi Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

“Persoalan bangsa ini kan banyak hal yang bisa kita berbagi peran, tak elok kalau tidak dipegang NU semua salah, ini timbulkan konsekuensi makanya saya luruskan,” jelas Amir dalam wawancara tvOne, dikutip Selasa 19 Oktober 2021.

Oleh karena itu, Amir meminta betul hendaknya pernyataan yang dibuat untuk internal NU itu harusnya disampaikan dengan sebijak mungkin. Sebab pernyataan internal pun bisa meluas ke luar NU. Amir menyarankan sebaiknya ke depan pakai pilihan kata yang aman dan pas.

Baca juga : Anies Baswedan Nyatakan Bakal Rehat Politik Sejenak

“Ini soal sampaikan satu diksi yang jadi milik publik, bisa intenral tapi kan diakses eksternal. Makanya kalau sampaikan pendapat, pandangan sudah sepatutnya bisa dipahami oleh semua pihak walau itu disampaikan oleh internal,” jelasnya.

Soal NU pegang semua jabatan, Amir menegaskan lagi persoalan bangsa itu kan sebaiknya memang diurusi dengan gotong royong jangan mengedepankan ego kelompok.

“Jangan dikotomi persoalan besar ini jangan hanya urusan kelompok organisasi saja, tapi harus adil, ini jadi urusan bersama,” katanya.

Kata Kiai Said

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Said Aqil mengingatkan, seluruh jabatan agama sebaiknya diserahkan kepada Kader NU yang terbukti kapasitasnya. Sebab, jika tidak, maka akan terjadi banyak masalah.

Saat memberikan sambutan pada pelantikan PCNU Kabupaten Tegal periode 2021-2026, Said mengatakan, bukan hanya jabatan agama, tapi khatib salat Jumat juga sebaiknya berasal dari kalangan NU.

“Persoalan masalah agama di Tegal yang pegang harus NU. Khatib Jumat, MUI, Kepala Kemenag, harus NU, kalau enggak NU salah semua nanti,” ujar Said Aqil, dikutip Hops dari Kumparan, Senin 18 Oktober 2021.

“Pokoknya jabatan-jabatan agama yang berperan harus NU. Kalau enggak, nanti salah semua,” tambahnya.