Saatnya Waspadai Nilai Saham Bukalapak, yang Kini Turun Terus

Jakarta, law-justice.co - Saham PT Bukalapak Tbk (BUKA) melanjutkan pelemahannya pada Rabu kemarin. Posisi saham BUKA kini semakin jauh di bawah harga saat emiten ini mencatatkan perdana sahamnya di pasar modal. Melansir data perdagangan BEI, saham BUKA pada perdagangan saham, Rabu kemarin berkurang 40 poin atau 5,44% ke posisi Rp 695 per lembar.

Posisi itu merupakan level terendah sejak perusahaan mencatatkan sahamnya di pasar modal. Bahkan sudah jauh di bawah harga saat penawaran umum atau IPO di level Rp 850. Jika dihitung dari harga penawaran hingga posisi hari ini maka saham BUKA sudah turun 22%.

Baca juga : Cermati 3 Rekomendasi Saham Ini saat IHSG Kembali ke Level 7.000

Pada Selasa (12/10), bahkan saham BUKA turun hingga menyentuh batas penurunan terendah atau auto reject bawah (ARB) dengan melemah 6,37% ke level Rp 735. Saham BUKA pertama kali dicatatkan di pasar modal pada 6 Agustus 2021 dengan harga penawaran awal Rp 850. Di hari pertama perdagangannya, saham BUKA langsung melejit dengan 24,71% ke posisi Rp 1.060.

Euforia IPO BUKA memang begitu besar saat itu. Banyak pelaku pasar menantikan emiten pertama dari sektor e-commerce yang sudah berstatus unicorn tersebut. Meski begitu sempat ada selintingan kabar tak menyedapkan terkait penggunaan influencer untuk mendongkrak saham BUKA. Sebab di hari pencatatan saham BUKA, sorak-sorai Bukalapak IPO ternyata menggema di media sosial seperti Twitter.

Baca juga : Ubedilah Sebut 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Hashtag #BukalapakIPO diramaikan banyak pihak, termasuk para pesohor influencer serta selebtwit. Menariknya mereka posting dengan menampilkan foto tangkapan layar pencatatan saham IPO Bukalapak yang sama persis.

Namun ternyata euforia itu hanya sebentar. Pada perdagangan 10 Agustus 2021, saham BUKA turun bahkan sampai level paling bawah atau menyentuh auto reject bawah (ARB). Turun 6,76% ke level Rp 1.035.

Baca juga : Manajemen TikTok Optimistis Menang di Pengadilan AS

Keesokan harinya saham BUKA kembali naik begitu tinggi hingga menyentuh level Rp 1.100. Namun setelah itu, pada 13 Agustus 2021 saham BUKA anjlok lagi ke level Rp 860. Dari situ terlihat begitu besarnya naik dan turun saham BUKA.

Pada 16 Agustus saham BUKA sempat naik lagi ke level Rp 1.020. Namun lagi-lagi keesokan harinya kembali turun ke level Rp 885. Di 19 Agustus 2021 saham BUKA juga kembali turun ke level Rp 840 atau sudah di bawah harga IPO. Lalu keesokan harinya turun lagi ke Rp 795.

Dari tren penurunan awal banyak dari pelaku pasar yang membeli saham BUKA panik. Mereka bahkan menunjukkan kekesalannya di Playstore. Bahkan ada juga yang mengobral saham BUKA di lapak e-commerce Bukalapak sendiri. 

Bagi para pemegang saham Bukalapak, saatnya mewaspadai pergerakan saham ini untuk menghindari kerugian lebih besar.

Tags: saham | bukalapak | bei |