Hati-hati, Kemenag Sebut NII Rekrut Warga Lewat Pengajian

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Agama (Kemenag) merespon soal beberapa masyarakat di Garut, Jawa Barat disebut direkrut masuk dalam organisasi Negara Islam Indonesia (NII).

Staf Khusus Menteri Agama Mohammad Nuruzzaman mengatakan, rekrutmen yang diduga dilakukan organisasi NII itu antara lain dilakukan melalui bentuk pengajian.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

Kemenag pun telah menerjunkan tim Badan Litbang dan Diklat untuk berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Barat melakukan kajian terkait aktivitas rekrutmen NII dalam pengajian masyarakat di Garut.

"Kami memang mendapat informasi terkait rekrutmen itu, dan polanya melalui pengajian. Ini sedang kita kaji dan dalami," ujar Nuruzzaman dalam keterangannya, Senin (11/10/2021).

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

Nuruzzaman menerangkan, setelah itu pihaknya akan menyampaikan hasil kajian tersebut kepada beberapa lembaga seperti Polri, Kemendagri, dan Kemenko Polhukkam.

"Hasil kajian ini nantinya akan disampaikan juga kepada Polri, Kemendagri, dan Kemenko Polhukkam untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangannya," ujarnya.

Baca juga : MNC Larang Nobar Piala Asia U-23 Ada Sangsi Pidana

Selain itu, Kemenag juga akan melakukan pendampingan kepada sejumlah masyarakat yang telah menjadi korban baiat. Kemenag akan memberikan edukasi dan pencerahan terkait relasi agama dan negara, serta pentingnya penguatan moderasi beragama bagi korban baiat.

"Kita akan melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang menjadi korban baiat. Mereka tentu perlu mendapat pencerahan tentang relasi agama dan negara, serta penguatan moderasi beragama," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan Kemenag berupaya dalam penguatan moderasi beragama yang saat ini menjadi salah satu program prioritas.

"Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengalaman kita dalam beragama," ucap Nuruzzaman.

"Setidaknya ada empat indikator moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, serta penerimaan terhadap tradisi. Ini yang akan kita kuatkan," imbuhnya.