Efikasi Mulai Turun, Jutaan Warga AS Terima Booster Vaksin Pfizer

New York, Amerika Serikat, law-justice.co - Masyarakat Amerika Serikat (AS) mulai mengkhawatirkan efek vaksin Covid-19 yang mulai memudar setelah beberapa bulan jika mengacu pada sejumlah penelitian.

Seperti diketahui, dua dosis vaksin Covid-19 menciptakan respons imun yang kuat yang mengurangi risiko penyakit parah hingga lebih dari 90%, serta perlindungan terhadap infeksi yang lebih ringan.

Baca juga : Fadel Muhammad Dicecar KPK Soal Kurang Bayar di Kasus APD Covid-19


Sayangnya, perlindungan ini akan menurun secara bertahap. Hal itu membuat Pfizer telah meminta dan menerima izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS alias FDA untuk melakukan booster bagi mereka yang usia vaksinasinya enam bulan.

"Kekebalan akan perlahan berkurang, seiring waktu, tetapi itu bukan alasan bagi orang untuk panik," kata Spesialis Penyakit Pernapasan di Fakultas Kedokteran Universitas Rochester, Dr. Ann Falsey, Minggu (10/10/2021).

Baca juga : Import MoLis Makin Dipermudah Masuk RI Jalanan Bak Neraka

"Ini tidak seperti tiba-tiba suatu hari Anda benar-benar rentan, seperti sebelum Anda divaksinasi," tambah Falsey.

Vaksin-vaksin yang digunakan di AS menurutnya tergolong baik untuk melindungi dari gejala Covid-19 yang parah. Meski perlindungan vaksin secara bertahap berkurang, namun belum mencapai titik di mana masyarakat benar-benar membutuhkan orang untuk mendapatkan booster untuk mencegah penyakit yang lebih parah.

Baca juga : Kemenkes Sebut Harga Vaksin Covid-19 Mandiri Tak Ditentukan Pemerintah

Meski demikian, imbauan itu tidak menghentikan warga AS berbondong-bondong untuk mendapatkan booster. Minggu terakhir ini lebih banyak orang mendapatkan suntikan booster putaran pertama vaksin Covid-19.

Pada Jumat, lebih dari tujuh juta orang AS telah menerima baik suntikan booster dari putaran ketiga vaksin resmi untuk orang dengan kondisi immuno compromising yang kemungkinan tidak mendapatkan respons yang memadai untuk dua suntikan pertama.

Minggu ini, dua penelitian lagi menambah bukti yang berkembang kekebalan dari vaksin Pfizer menurun. Satu studi dari Israel mencakup 4.800 petugas kesehatan dan menunjukkan tingkat antibodi berkurang dengan cepat setelah dua dosis vaksin.

Penurunan terutama terlihat di antara pria, di antara orang-orang berusia 65 tahun atau lebih, dan di antara orang-orang dengan imunosupresi.

Studi kedua dari Qatar menunjukkan perlindungan dari vaksin Pfizer mencapai puncaknya pada bulan pertama setelah vaksinasi dan kemudian mulai berkurang.

"Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar populasi yang divaksinasi dapat kehilangan perlindungannya terhadap infeksi dalam beberapa bulan mendatang, mungkin meningkatkan potensi gelombang epidemi baru," tulis tim peneliti dalam laporan yang diterbitkan di New England Journal of Medicine.