Kontak Senjata KKB Papua dan TNI-Polri, 1 Polisi Tertembak di Dada

Jakarta, law-justice.co - Seorang perwira kepolisian yang bertugas di Satgas Nemangkawi tertembak akibat kontak senjata antara aparat TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Kepala Operasi Nemangkawi, Brigjen Ramdani Hidayat membenarkan insiden itu. Ia mengatakan, kontak senjata itu di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua pada Selasa (28/9/2021).

Baca juga : Diungkap Mahfudz Siddiq, Gelora Tegas Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo

"Benar. Tidak meninggal, terkena serpihan saja," kata Ramdani saat dikonfirmasi, Selasa (28/9/2021).

Saat ini, perwira kepolisian itu tengah mendapat perawatan di RS Bhayangkara Polri, Jayapura.

Baca juga : Kejagung-KPK Didesak Usut Rumor Korupsi Rafael Alun Rp3.000 Triliun

Dari informasi yang dihimpun, nama anggota Satgas yang tertembak itu ialah Inspektur Satu (Iptu) Budi Basra. Ia terkena tembakan di bagian dada dan dievakuasi oleh personel lain dalam keadaan sadar pasca kontak senjata.

Penembakan itu terjadi pada sekitar pukul 06.40 WIT. Diduga KKB yang terlibat dalam serangan tersebut merupakan pimpinan Ngalum Kupel

Baca juga : Anies Mau Terima Tawaran Menteri Jika Dibolehkan Lakukan Hal-hal Ini

Iptu Budi kemudian dievakuasi menggunakan Helikopter Polri pada sekitar pukul 07.45 WIT dari Bandara Kiwirok menuju Bandara Oksibil. Saat hendak melakukan evakuasi di Bandara, helikopter mendapat gangguan tembakan.

Eskalasi kontak tembak di wilayah Kiwirok sempat memuncak dalam beberapa hari terakhir. Tenaga medis diduga diserang KKB pada Senin (13/9) lalu. Sebanyak dua nakes dikabarkan hilang. Setelah dilakukan pencarian, aparat menemukan dua nakes tersebut di jurang. Salah satunya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Pada Minggu (26/9) kemarin pun, seorang anggota Brimob yang bertugas di Satgas Nemangkawi, Anumerta Bharatu Muhammad Kurniadi meninggal dunia dalam kontak senjata.

Merujuk pada keterangan resmi Satgas Nemangkawi, kejadian berawal dari terdengar suara tembakan dari depan Polsek Kiwirok sekitar pukul 4.50 WIT. Menanggapi itu, petugas yang berjaga melakukan ambush atau penyergapan ke arah suara tembakan.

Bharatu Muhammad Kurniadi merupakan salah satu personel yang membuka perimeter atau jalan penyergapan itu bersama salah seorang aparat lain.

Saat tengah membuka jalan, Kurniadi kemudian terkena tembakan dimana peluru mengenai arteri ketiak kanan dirinya.