Xi Jinping Kritik Tajam ke Joe Biden soal Intervensi Militer

law-justice.co - Presiden China Xi Jinping mengatakan, perselisihan antar negara perlu ditangani lewat dialog dan kerja sama. Namun, ia juga mengkritik pendekatan militer atas nama demokrasi.

Hal itu disampaikannya dalam menanggapi pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada pertemuan Majelis Umum PBB kemarin.

Baca juga : PDIP Buka Pendaftaran Bakal Cagub dan Cawagub Jakarta Mulai 8 Mei

"Keberhasilan satu negara tidak harus berarti kegagalan negara lain," ujarnya, dikutip dari APNews, Rabu (22/9/2021).

"Dunia cukup besar untuk mengakomodasi perkembangan dan kemajuan bersama semua negara."

Baca juga : Respons Gibran Usai Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang Toxic

Walaupun begitu seperti dilansir dari AP News, China tetap mengkritik AS terkait invasinya di Afghanistan.

"Perkembangan terakhir dalam situasi global menunjukkan sekali lagi bahwa intervensi militer dari luar dan apa yang disebut transformasi demokrasi tidak membawa apa-apa selain kerugian," kata Xi, merujuk pada peristiwa di Afghanistan setelah penarikan militer AS pada bulan lalu.

Baca juga : Bupati Gus Muhdlor Akhirnya Mau Diperiksa KPK

Pernyataan ini diucapkannya setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dirinya tidak berniat untuk memulai perang dingin baru.

"Kami tidak mencari Perang Dingin baru atau dunia yang terbagi menjadi blok-blok kaku," katanya.

"Amerika Serikat siap bekerja dengan negara mana pun yang meningkatkan dan mengejar resolusi damai untuk tantangan bersama bahkan jika kita memiliki ketidaksepakatan yang intens di bidang lain."