Terbongkar, Ternyata Begini Pola Buzzer Jatuhkan Anies Baswedan

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Tony Rosyid membongkar pola kerja para buzzer. Pola ini ditengarai berupaya menjegal popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Tony menjelaskan, poin pertama, para buzzer mencari-cari kesalahan Anies.

Baca juga : Polisi Tes Urine Pengemudi Porsche Tabrak Kantor Samapta Polres Medan

Dari sudut pandangnya, manuver buzzer itu rawan fitnah. Dan selama ini, fitnah terhadap Anies disebut sering terjadi.

"Soal jembatan Kamayoran ambruk, hadiah rumah mewah, suap reklamasi dan lainnya, Terlalu bersemangat mencari kesalahan, sehingga lupa dan abai terhadap data. Semuanya tidak terbukti. Kata orang Jawa: kecelek," katanya seperti melansir genpi.co, Kamis (9/9).

Baca juga : SYL Bayar Gaji Pembantu Rp35 Juta dari Uang Pegawai Kementan

Dia menjelaskan, poin kedua, para buzzer mengganggu program-program Pemprov DKI.

Formula E dan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) diutak-atik.

Baca juga : PN Jaksel Tolak Praperadilan Bekas Karutan KPK Terkait Kasus Pungli

"Mereka ingin program Anies, terutama yang spektakuler itu gagal. Sembari mencibir semua penghargaan yang diterima oleh Pemprov DKI," ujarnya

Tony mengatakan, poin ketiga buzzer berupaya memblokade pendukung Anies.

Hal itu agar pendukung Anies jangan sampai bertambah dan membesar. Stigma yang sering mereka munculkan adalah "kadrun".

"Ini disengaja agar kelompok tengah dan kiri, juga kelompok non muslim anti terhadap Anies," jelasnya.

Baginya, tidak baik terus-terusan membawa isu SARA untuk menyerang dan menyurutkan Anies.

"Yang rugi negeri ini, dan kita semua," jelasnya.