Perlahan Namun Pasti, Nilai Tukar Mata Uang Afghanistan Mulai Bangkit

law-justice.co - Nilai mata uang Afghanistan, yakni Afghani, mulai menunjukkan tren positif dan perlahan namun pasti nilai mata uang tersebut merangkak mulai naik.

Hari ini (Kamis, 2/9), satu dolar AS setara dengan sekitar 93 Afghani. Hal ini membawa semacam angin segar tersendiri bagi negara tersebut.

Baca juga : Hajar Rival Sekota, Arsenal Kian Kokoh Di Puncak Klasemen Liga Inggris

Betapa tidak, usai kelompok militan Taliban menduduki Kabul dan merebut kekuasaan pada tanggal 15 Agustus lalu, nilai tukar Afghani terhadap dolar AS merosot tajam.

CNN pada tanggal 18 Agustus 2021 mengabarkan bahwa nilai tukar Afghani terhadap dolar AS sempat mencapai hampir 100 dari semula 81, akibat perebutan kekuasaan itu.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

Gubernur Bank Sentral Afghanistan yang berkuasa di bawah pemerintahan Presiden Ashraf Ghani, Ajmal Ahmady pada saat itu menuturkan melalui Twitter bahwa Ghani ikut berkontribusi pada merosotnya nilai mata uang Afghani. Hal itu lantaran Ghani kabur dari Kabul tanpa membuat pemerintahan transisi terlebih dulu.

Penurunan mata uang Afghanistan akan menambah tekanan inflasi. Kenaikan harga, terutama untuk makanan dan kebutuhan tidak bisa terhindarkan.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

Meski demikian, walaupun belum bisa dikatakan "stabil", namun nilai tukar Afghani mulai merangkak bangkit meski perlahan.