Jakarta, law-justice.co - Belum reda soal Indonesia dihebohkan dengan baliho sejumlah politisi nasional, kini muncul tas sembako dengan gambar muka para tokoh politik.
Seperti melansir viva.co.id yang mendapatkan beberapa foto tas sembako yang memajang muka Ketua DPR RI sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani seperti gambar di baliho.
Tulisannya di tas sembako itupun persis dengan yang terpampang di balIho yakni Kepak Sayap Kebhinekaan.
Dari foto yang diperoleh, nampak tas tersebut berwarna merah dan berisi sembako yang siap diberikan kepada warga. Ada pula tulisan PDIP dan logonya.
Belum diketahui tas sembako bergambar muka Puan Maharani itu berada di lokasi mana, namun foto-fotonya sudah beredar luas.
Tak hanya puan, ada pula sembako yang diselipi kaos berwarna putih dengan tulisan Sumbangan dari Airlangga Hartarto. Airlangga diketahui kini menjabat sebagai Ketum Golkar dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian kabinet Jokowi-Ma`ruf Amin.
Untuk sembako yang diselipkan baju bertuliskan Airlangga ini diketahui diberikan untuk warga yang terdampak Covid-19. Sembako dari Airlangga berisi beras, mi instan, minyak, gula dan kaos.
Diketahui, banyak baliho elite politik yang terpampang di sejumlah daerah saat pemerintah sibuk menangani pandemi COVID-19. Di antaranya, ada baliho Ketua DPR Puan Maharani yang juga elite PDI Perjuangan. Selain itu, ada juga baliho Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Terkait baliho Puan, Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto, mengatakan, baliho tersebut bukanlah inisiasi Puan pribadi, melainkan ide yang muncul dari hasil rapat Fraksi PDIP di DPR.
"Ngobrolnya di lantai 7 (ruangan Fraksi PDIP). Kawan-kawan anggota dewan ngobrol, dari sana ada usulanlah membuat billboard mbak Puan. Mbak Puan ini pasukannya banyak. Ya sudah, maka billboard dipasang oleh semua anggota fraksi di DPR, seluruh dapil," kata Bambang Wuryanto, Jumat, 6 Agustus 2021.
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini mengungkapkan, rapat fraksi tersebut digelar pada Juni lalu saat bulan Bung Karno.
Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan saat berkumpul para anggota Fraksi PDIP DPR bebas mengeluarkan ide sebagai bentuk kebebasan berpendapat.