Survei: Elektabilitas Puan Anjlok, Baliho Kepak Sayap Tak Terbang

Jakarta, law-justice.co - Elektabilitas Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai calon presiden atau capres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menurun meski baliho "Kepak Sayap Kebhinnekaan" disebar di sejumlah daerah dan viral di media sosial. Hal itu terungkap lewat survei Indikator Politik Indonesia pada 30 Juli-4 Agustus.


Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut elektabilitas Puan berada di angka 0,4 persen. Pada bulan April, elektabilitas Puan sebesar 1,1 persen.

Baca juga : RUU Perampasan Aset Molor, Legislator Demokrat ini Colek Puan

"Mbak Puan trennya turun, ini juga menarik. Padahal, survei dilakukan setelah polemik baliho dan spanduk dipasang di mana-mana," kata Burhanuddin dalam rilis survei secara daring, Rabu (25/8/2021).

Di saat yang sama, popularitas Puan meningkat tipis. Tingkat keterkenalan Puan pada April 2021 sebesar 50 persen. Saat ini, popularitas Puan mencapai 60 persen.

Baca juga : Puan Minta Aparat Siaga Selama Arus Balik 2024

Burhanuddin berpendapat baliho-baliho Puan kurang mampu membawa dampak positif bagi Puan. Ia menyebut Ketua DPP PDIP itu semakin populer, tapi tingkat kesukaan publik justru menurun.

"Ini jadi masukan Mbak Puan untuk lebih penetratif lagi atau mungkin harus pakai pesan yang lebih baik lagi," ujarnya.

Baca juga : Pengamat Sebut Puan Bak Agen Prabowo di PDIP

Nasib berbeda dialami politikus yang juga memasang balihonya di sejumlah daerah, yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Elektabilitas Airlangga meningkat dari 0,2 persen menjadi 1,1 persen.

Popularitas Airlangga juga terdongkrak dengan berbagai baliho promosi capres 2024. Tingkat keterkenalan Airlangga naik dari 25 persen ke 33 persen dalam empat bulan terakhir.

"Kalau saya simpulkan, efek spanduk ini tidak uniform, tidak seragam. Untuk kasus Airlangga ada efek positif buat Airlangga," tutur Burhanuddin.

Survei ini dilakukan Indikator Politik Indonesia dengan melibatkan 1.220 orang responden. Survei dibuat dengantoleransi kesalahan kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.