Habib Syakur Sebut Kelompok Radikal Muncul Karena Salah Memahami Agama

law-justice.co - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (NK), Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid, mengingatkan, seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk selalu berhati-hati akan munculnya paham-paham radikal di era modern.

Menurut Habib Syakir, di era modern yang serba dimudahkan oleh dunia digital, membuat orang egois akan meraih sesuatu, dan ini berpotensi dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal.

"Kenapa paham radikal itu ada, karena mereka itu para pelaku radikal dan intoleransi itu lebih memikirkan egoisme dengan pemahaman-pemahaman yang salah," kata Habib Syakur kepada wartawan,   Habib Syakur juga menyayangkan munculnya kelompok-kelompok radikal di Indonesia yang kerap menyalahi makna jihad. Padahal, tegas dia, semua masyarakat Indonesia juga berjihad, yaitu berjihad untuk mewujudkan Indonesia yang damai, Indonesia yang tumbuh kembang dalam perekonomian.

 

"Posisi kita ini sebetulnya harus menyadari kita ini hidup, sama rata, sama rasa, sama tinggi. Jadi kesimpulannya radikalisme terjadi, intoleransi terjadi, karena banyaknya egoisme diri, pribadi-pribadi yang sangat subjektif dalam berbangsa dan bernegara," tuturnya.

Selain itu, menurut Habib Syakur, jika para pelaku radikal itu benar-benar belajar tentang Pancasila, sebenarnya akan menemukan nilai-nila agama di dalamnya. Namun, kata dia, harus memahami Pancasila tanpa perlu memaksa egoisme.

"Pancasila dirumuskan oleh perumusnya, itu mengadopsi dari kita-kitab suci, zabur, taurat, Injil dan Alquran. Itu kan mencakup nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang nilai keagamaan dalam berketuhanan yang maha esa. Seharusnya kegiatan-kegiatan agama yang menyimpang yang menjurus ke ekstrimisme dalam beragama itu bisa dihindari dengan kita mewujudkan kesadaran bahwa kita rakyat Indonesia bersatu untuk kebaikan bersama," pungkas dia.