Alasan Demo Anti Pemerintah Thailand: Minta Ganti Sinovac ke Pfizer

Thailand, law-justice.co - Ribuan masyarakat Thailand menggelar aksi demo antipemerintah pada Sabtu (7/8/2021). Namun aksi demo itu berakhir ricuh.

Para massa mendesak Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-O-cha mundur karena dinilai gagal dalam menangani pandemi COVID-19.
Tercatat hingga Minggu (8/8/2021), jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 756.505 orang. Sedangkan pasien meninggal kini 6.204 orang.

Baca juga : Menteri Iran Desak Toleransi Pada Perempuan Tak Berhijab

Dikutip dari France24, masyarakat Thailand turut mengecam program vaksinasi yang lambat. Mereka mendesak pemerintah mempercepat vaksinasi menggunakan vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer dan Moderna dibanding vaksin asal China yakni Sinovac. "Saya khawatir dengan situasinya, tetapi kami harus terus berjuang meskipun ada wabah COVID yang parah," kata seorang pengunjuk rasa bernama Nat.

Dalam sepekan terakhir, demo antipemerintah kerap terjadi di Thailand. Massa kecewa dengan lonjakan kasus COVID-19 yang seakan tak berhenti di Thailand.
Pada Minggu ini, Thailand melaporkan penambahan 19 ribu kasus dan 138 kematian akibat COVID-19.

Baca juga : Dituding Mata-mata Inggris, Wakil Menteri di Eksekusi Mati Iran

Menyebarnya varian Delta serta lambatnya vaksinasi membuat pandemi COVID-19 di Negeri Gajah Putih memburuk.

Baca juga : Kerap Eksekusi Mati Pendemo, Kanada Beri Sanksi Baru ke Iran