Jangan Khawatir Antibodi Menurun Setelah 6 Bulan Vaksin Sinovac

law-justice.co - Beberapa hari terakhir, Indonesia dihebohkan dengan kabar bahwa antibodi yang terbentuk dari vaksin Sinovac akan berkurang setelah enam bulan.

Informasi tersebut menyebar setelah penelitian di China mengungkapkan bahwa penerima vaksin Sinovac dua dosis cenderung mengalami penurunan antibodi setelah 6 bulan, sehingga membutuhkan suntikan ketiga sebagai booster.

Baca juga : Kata Ahli soal AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya

Terkait hal terseut, dokter spesialis paru Universitas Sebelas Maret, Solo, dr. Tonang Dwi Ardianto mengatakan, informasi tersebut bukan hal yang mengejutkan.

Pada dasarnya, antibodi seseorang akan secara perlahan menurun seiring waktu, pasca vaksinasi atau pasca infeksi. Itu adalah prinsip dasar dari antibodi.

Baca juga : Fadel Muhammad Dicecar KPK Soal Kurang Bayar di Kasus APD Covid-19

"Semua antibodi mengalaminya. Semua hasil vaksinasi mengalaminya. Seberapa cepat? Tergantung apa penyakitnya, apa penyebabnya dan bagaimana respon orangnya. Beda-beda tiap orang," kata dr. Tonang dalam keterangan yang diterima Law-Justice.

Hal serupa juga terjadi pada penyintas Covid-19. Umumnya mmeiliki antibodi, tapi perlahan kadarnya menurun setelah 6 bulan, 9 bulan, atau 13 bulan kemudian.

Baca juga : Import MoLis Makin Dipermudah Masuk RI Jalanan Bak Neraka

Terkait informasi bahwa antibodi seseorang menuruh setelah 6 bulan pasca suntikan kedua vaksin Sinovac, dr. Tonang mengajak masyarakat jangan panik karena menunrunnya antibodi bukan berarti langsung habis.

"Dalam laporan penelitian yang sama, ada informasi yang lebih penting, bahwa pemberian dua kali suntikan mampu membentuk sel memori yang cukup untuk merespon bila terjadi lagi infeksi atau bila diberikan vaksinasi lagi. Begitu sel memori merespon, segera terbentuk antibodi lagi," dia.

Dr. Tonang menegaskan, masyarakat jangan ragu untuk vaksinasi menggunakan vaksin sinovac. Sel memori yang terbentuk akan sangat membantu kita saat terinfeksi Covid-19.
"Jangan menjadi gelisah soal kapan harus vaksinasi lagi. Dengan sel memori, kita punya kesiapan segera bereaksi bila terpaksa terinfeksi lagi. Sementara itu: hindari diri dari risiko paparan tinggi, agar memperkecil risiko terinfeksi."