McGregor `Ngeles` Karena Kalah, Presiden UFC Menjawab

law-justice.co - Conor McGregor mengungkapkan bahwa dia tidak dalam kondisi yang prima sebelum pertarungan melawan Dustin Poirier. Dia menuding UFC mengetahui hal tersebut namun tidak mau membatalkan pertandingan. Hal itu dibantah oleh Presiden UFC Dana White.

"Orang-orang bertanya kepada saya kapan kakinya patah? dan pada titik mana kakinya patah? Tanya Dana White, tanya UFC, tanya Dr Davidson, kepala dokter UFC," kata McGregor di akun Instagram-nya.

Baca juga : Bos UFC Ungkap Kalau Khabib & McGregor Tak Pernah Jadi Teman Akrab

“Mereka tahu saya mengalami patah tulang karena stres di kaki saya saat masuk ke kandang itu. Ada perdebatan tentang menariknya keluar karena saya berlatih tanding tanpa bantalan tulang kering dan saya akan menendang lutut beberapa kali."

Pernyataan itu diungkapkan oleh McGregor setelah dia kalah dalam duel ketiga melawan Poirier di pagelaran UFC 264. McGregor tumbang pada TKO setelah pergelangan kakinya patah pada detik-detik terakhir ronde pertama.

Baca juga : Ini Hadiah Mewah Khabib Nurmagomedov dari Putin Sejak Menang di UFC

"Jadi saya mengalami beberapa fraktur stres di tulang kering di atas pergelangan kaki dan kemudian saya mengalami masalah dengan pergelangan kaki selama bertahun-tahun berkelahi sepanjang waktu," kata McGregor.

Menanggapi pernyataan McGregor, Dana White mengatakan bahwa benar dirinya tahu tentang cidera yang dialami oleh petarung Irlandia itu.

Baca juga : Jika Bertarung Lagi, McGregor Disebut Bakal Bikin Bangkrut UFC

"Dia memiliki masalah pergelangan kaki selama beberapa tahun terakhir dan dia telah meminta apakah dia bisa membalut pergelangan kakinya untuk pertarungan ini dan mendapat izin untuk melakukannya dari komisi atletik negara bagian Nevada," kata White kepada Fox News, dlinasir dari Marca.

"Dan kemudian dia memilih untuk tidak merekamnya. Saya tidak tahu mengapa.Tapi ya, dia menderita radang sendi kronis di pergelangan kakinya," lanjut Dana White.

Selain melemahkan pergelangan kaki McGregor, cidera itu juga dapat menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan mengurangi jangkauan gerakannya.Itu akan membuat petarung 33 tahun harus menggunakan tongkat kruk selama 6 minggu, kemudian menyelesaikan rehabilitasi. Butuh waktu paling tidak setahun untuk bisa pulih dan kembali naik ring.