Di Brasil Angka Kematian Akibat Covid-19 Tembus 500 Ribu Jiwa

Jakarta, law-justice.co - Kasus kematian akibat Covid-19 di Brasil menembus 500 ribu jiwa pada Sabtu (19/6) waktu setempat. Jumlah ini membuat Brasil menjadi negara dengan kasus kematian terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Jumlah kematian di Brasil meningkat tajam dalam satu tahun terakhir.

Baca juga : Cermati 3 Rekomendasi Saham Ini saat IHSG Kembali ke Level 7.000

"Pada Juni tahun lalu, kami mencapai 50 ribu kematian karena Covid-19. Hanya dalam satu tahun, kami telah melipatgandakan angka ini 10 kali lipat. Ini sangat menakutkan," kata ahli saraf Brasil Miguel Nicolelis, dikutip dari CNN.

Hingga Minggu (20/6), Covid-19 di Brasil menebus 17,8 juta kasus, dengan penambahan pada Sabtu mencapai 80 ribu kasus. Jumlah kasus di Brasil merupakan yang terbanyak ketiga di dunia menyusul AS dan India.

Baca juga : Manajemen TikTok Optimistis Menang di Pengadilan AS

Menurut para ahli, kasus Covid-19 yang semakin parah di Brasil terjadi karena vaksinasi yang lambat dan buruknya penanganan pemerintah. Hingga saat ini baru 11,4 persen warga Brasil yang divaksinasi penuh.

Padahal, jumlah kasus dan kematian di Brasil ini bisa dicegah. Studi yang diterbitkan di Lancet Journal menyebut tiga dari empat kematian dapat dihindari jika Brasil mengikuti protokol pandemi dasar. Empat dari dari lima kematian juga bisa dicegah jika pemerintah memerangi Covid-19 sebaik rata-rata negara lain.

Baca juga : Disebut Negara Kanibal oleh Biden, PM Papua Nugini Protes

Penanganan yang buruk membuat ratusan orang turun ke jalan di Sao Paulo, Rio de Janeiro, Brasilia, Salvador, dan Recife. Mereka kecewa dengan kebijakan yang diterapkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Survey dari O Globo bahkan menunjukkan Bolsonaro tidak memberikan contoh yang baik karena ikut dalam 84 pertemuan massal.

Penyidikan CPI juga menemukan bahwa pemerintah Brasil mengabaikan 81 email dari produsen vaksin Pfizer yang menawarkan vaksin dengan setengah harga. Pemerintah Brasil bahkan saat ini menawarkan negaranya menjadi tuan rumah Copa Amerika setelah Argentina dan Kolombia menolah tawaran itu.

Hingga saat ini, Presiden Bolsonaro belum memberikan komentar terkait jumlah kasus dan angka kematian yang melonjak.