Hati-hati ke 10 Daerah Ini, Sumbang Kasus Covid Terbanyak di Indonesia

Jakarta, law-justice.co - Kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan dan bahkan terus melonjak beberapa hari terakhir. Dan selama 24 jam terakhir kasus positif Covid-19 bertambah 5.034 orang. Sementara itu 3.189 dinyatakan sembuh dan 144 dinyatakan meninggal dunia.

Berdasarkan data yang dihimpun Satuan Tugas atau Satgas Covid-19, 10 daerah penyumbang penambahan kasus positif harian tertinggi di antaranya Riau dengan penambahan 739 kasus. Selanjutnya, Jawa Barat dengan penambahan 660 kasus, DKI Jakarta 617 kasus dan Jawa Tengah 548 kasus.

Baca juga : Lowongan Kerja di Baznas Jawa Barat, Ini Syaratnya

Penambahan kasus harian tertinggi selanjutnya terjadi di Sumatera Barat 290 kasus. Bangka Belitung bertambah 271 kasus, Aceh bertambah 267 kasus, dan Jawa Timur bertambah 257 kasus. Kemudian, Daerah Istimewa Yogyakarta bertambah 190 kasus dan Sumatera Selatan bertambah 159 kasus.

Sementara itu, penambahan jumlah kesembuhan terbanyak terjadi di Jawa Barat sebanyak 662 orang. Selanjutnya, 516 orang dinyatakan sembuh di DKI Jakarta. 347 orang sembuh di Riau. Lalu, penambahan sembuh di Sumatera Barat sebanyak 267 orang dan 250 orang di Jawa Tengah.

Baca juga : Partai Nasdem Kabupaten Lingga Terancam Diskualifikasi, Ini Sebabnya

Di sisi lain, jumlah penambahan kasus kematian terbanyak terjadi di Riau yaitu sebanyak 27 orang dinyatakan meninggal dunia. Lalu, di Jawa Tengah sebanyak 24 orang. Di Jawa Timur bertambah sebanyak 20 orang. Kemudian, jumlah kematian di Jakarta bertambah 11 orang dan 10 orang di Jawa Barat.

Diketahui, Satgas Penanganan Covid-19 menyebut terjadi kenaikan kasus Corona dalam enam hari terakhir. Selain itu, ada tren kenaikan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit Covid-19 di Pulau Jawa.

Baca juga : Perhatian, Ini 31 Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Jawa Barat

Sementara itu, The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memprediksi angka kasus kematian warga Indonesia akibat Corona melebihi data yang dilaporkan pemerintah.Terkait itu, Kementerian Kesehatan mengakui ada kemungkinan kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia yang belum terdeteksi.

"Kita tahu belum semua kabupaten/kota punya laboratorium pemeriksaan PCR, sehingga pasti kasus akan underdiagnosis. Dan pasti kematian juga akan berdampak tidak terdeteksi," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Senin (24/5).

Sebagai informasi, pemerintah kembali memperpanjang penerapan PPKM mikro hingga akhir Mei 2021 untuk mengantisipasi lonjakan Corona pascalibur lebaran.