Sisa 3,5 Tahun Jabatan Wapres, ini Ambisi Ma`ruf Amin Sebelum Pensiun

Jakarta, law-justice.co - Wakil Presiden Ma`ruf Amin mengatakan periode masa kerja dirinya bersama Presiden Jokowi tersisa 3,5 tahun. Karena itu, ia ingin fokus menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi fokus tugas Wapres.

"Saya tidak ingin ada yang mangkrak atau tidak tuntas. Saya ingin semuanya “netes” atau membuahkan hasil yang nyata dan membawa manfaat serta maslahat bagi rakyat dan umat," ujar Ma`ruf dalam acara Halal Bihalal di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden secara virtual, Rabu (19/5/2021).

Baca juga : Minta Ulama Tak Terjebak Kekuasaan, Ma`ruf Amin Singgung Siapa?

Dalam kesempatan tersebut, Ma`ruf juga memaparkan target-target fokus kerja hingga akhir periode di tahun 2024.

Pertama yakni di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

Baca juga : Ma`ruf Amin Tuding Algoritma Medsos Berpotensi Pecah Belah Umat

Ma`ruf menginginkan akhir 2024, telah terbangun ekosistem yang solid bagi pengembangan industri halal, keuangan dan dana sosial syariah, serta tumbuh dan berkembangnya usaha syariah.

"Kawasan Industri Halal yang telah ditetapkan sudah harus beroperasi dalam rangka mendukung cita-cita kita sebagai pemain global produk halal," ucap dia

Baca juga : Heboh Isu Wapres Mundur, Prabowo Disebut Paling Tepat Jadi Pengganti

Kedua di bidang pengentasan kemiskinan.


Kata Ma`ruf sesuai arahan Jokowi, pemerintah harus dapat menurunkan kemiskinan ekstrim sejalan dengan tujuan SDGs (Sustainable Development Goals).

Karena itu perlunya reformasi perlindungan sosial agar mencakup seluruh lapisan masyarakat dan reformasi pemberdayaan rumah tangga dalam rangka meningkatkan produktivitas, harus tuntas dilaksanakan.

Prasyarat dalam melaksanakan reformasi yaitu tersedianya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial berbasis rumah tangga dan Data Terpadu UMKM yang dapat dimutakhirkan dengan secara cepat menggunakan metodologi terbaik.

"Pentingnya Data Terpadu UMKM mengingat banyaknya anggota rumah tangga miskin dan rentan yang bekerja untuk UMKM ataupun sebagai pemilik UMKM," tutur dia.

Ketiga di bidang UMKM yakni peningkatan produktivitas dengan upaya pemberdayaan melalui peningkatkan kapasitas dan kompetensi UMKM termasuk pemanfaatan teknologi informasi. Serta mendorong lembaga keuangan agar ramah UMKM, serta perbaikan ekosistem pendukung UMKM.

Target keempat yakni di bidang Reformasi Birokrasi. Ma`ruf berharap di akhir pemerintahan sudah harus terbangun birokrasi yang efisien dan efektif.

"Yaitu birokrasi yang minim struktur tapi kaya fungsi, lentur, responsif, dan akuntabel, serta mampu berkolaborasi lintas lembaga dan memberikan layanan prima kepada masyarakat," tutur Ma`ruf.

Kelima di bidang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.


Mantan Ketua MUI menyebut rencana aksi atau program quick wins harus mampu memberikan manfaat nyata dan memperkuat rasa saling percaya serta persatuan nasional sudah harus tuntas terlaksana sebelum periode pemerintahan ini berakhir.

Maruf menuturkan dirinya berencana melakukan kunjungan ke Papua dan Papua Barat

"Saya juga berencana melakukan kunjungan ke Papua dan Papua Barat segera setelah Rencana Aksi tersebut mendapatkan pengesahan dari Presiden," kata Ma`ruf.

Ma`ruf juga menyinggung soal pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah di Olimpiade di 2032.

"Pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, menuntaskan program persiapan sarana prasarana pendukung dan kampanye bagi terpilihnya Indonesia," ungkapnya.