Eks Wasekjen MUI Sebut 10 Tahun Lagi Umat Islam di RI Sisa Setengah

Jakarta, law-justice.co - Kebijakan pemerintah dinilai oleh eks Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnain kerap menyudutkan umat Islam. Dia pun khawatir, jumlah umat Islam di Indonesia tinggal separuh saja 10 tahun lagi.

Hal itu disampaikannya seperti dikutip dari video berjudul ‘Saya Ingatkan! Jangan Zolimi Keturunan Nabi’ di saluran youtube Receh TV pada Senin (3/5/2021). Tengku Zul lantas kembali membahas soal rencana mengganti sila pertama menjadi Tuhan yang berkebudayaan, upaya legalitas minuman keras, hingga gerakan komunisme yang menurutnya kembali tumbuh di Indonesia.

Baca juga : Ajak Boikot Produk Israel saat Ramadan, MUI: Lemahkan Ekonomi Mereka

Namun, tambah Tengku Zul, sayangnya tak banyak umat Islam—khususnya anak muda, yang menyadari hal tersebut. Padahal, dia menilai, problem keagamaan yang terjadi di Indonesia sudah sedemikian parahnya. “Hati-hati kalian, anak muda! 10 tahun ini, luar biasa nih PKI,” katanya.

Lebih jauh, Tengku Zul berpendapat, seandainya fenomena keagamaan di Indonesia masih begitu-gitu saja, alias tak ada perubahan, maka besar kemungkinan umat Islam memilih murtad. Bahkan, dia mengaku punya data terkait angka pemeluk Islam di Tanah Air.

Baca juga : Dukung Seruan Boikot Kurma Israel, MUI: Ini Bentuk Perlawanan!

“Kalau kita tak memikirkan agama kita, saya khawatir 10 tahun lagi tinggal 50 persen (separuh) umat Islam (di Indonesia). Dulu, pas kita merdeka, 90 persen. Setelah itu, sensus terakhir Islam di Indonesia tinggal 87,2 persen. Telah murtad 3,8 persen.”

“Jadi, dari 270 juta penduduk, sudah 10 juta orang kurang lebih yang murtad selama 75 tahun di Indonesia. Jangan main-main,” urainya panjang lebar.

Baca juga : Fahri Hamzah : Agenda Umat Islam di 2024 adalah Menang!

Kenyataan yang terjadi di Indonesia, kata Tengku Zul, berbanding terbalik dengan yang ada di Eropa atau Amerika. Saat di Tanah Air populasinya terus tergerus, umat Islam di negara-negara tersebut justru terus bertambah.

“Di Eropa dan Amerika, setiap hari selalu ada yang masuk Islam. Di sini malah 10 juta orang murtad dari Islam,” terangnya.

Itulah mengapa, dia mengajak umat Islam di Indonesia lebih mencintai agamanya. Jangan sampai mereka terpengaruh gerakan anti-Arab, sebab muaranya adalah gerakan anti-Islam.

“Kalau kita tak bisa jaga agama kita, saya tak tahu bagaimana nasib anak, cucu hingga cicit kita nanti. Jangan terpengaruh gerakan anti-Arab, karena ujung-ujungnya pasti (menjelma) jadi gerakan anti-Islam,” tutupnya.