Nasib Muslim Minoritas di Meruya, Ironi di Negara Muslim Mayoritas!

law-justice.co - Nasib warga Muslim yang minoritas di Perumahan Taman Villa Meruya (TVM), Jakarta Barat sungguh menyedihkan.

Menginjak 30 tahun usia TVM, hingga saat ini belum ada satu pun Masjid yang diinginkan warga muslim di sana untuk dibangun.

Baca juga : Bank BNI Buka Lowongan Kerja 2024 Terbaru, Begini Syaratnya

Ketika ada warga yang memprakarsai pembangunan masjid dengan biaya swadaya, diduga mendapat tentangan dari sejumlah warga yang mengklaim diri bertindak atas nama 2.000 warga TVM.

Menanggapi hal tersebut, politisi Partai Demokrat, Yan Harahap buka suara.

Baca juga : Meneropong Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Geopolitik Global

Menurut Yan Harahap, ini adalah situasi yang bertentangan dengan apa yang diharapkan atau yang seharusnya terjadi di negara Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

"Ironis. Muslim minoritas di negara berpenduduk Muslim mayoritas," kata Yan Harahap seperti dikutip dari akun Twitter @YanHarahap pada Sabtu, 24 April 2021.

Baca juga : Ikut Sidang Sengketa Pileg, Arsul Sani Dinilai Tidak Langgar Aturan

Perlu diketahui, menurut Ketua Pembangunan Masjid At Tabayyun, Marah Sakti Siregar, pihaknya sudah mengantongi izin Gubernur DKI untuk menempati lahan 1078 m2 milik Pemda.

Namun belasan orang dari warga mayoritas diduga menentang dengan dalih itu lahan Ruang Hijau Terbuka (RTH). Padahal, di lahan itu juga sudah lebih dari sepuluh tahun lalu berdiri kantor RW, tanpa izin Pemprov, tanpa IMB.

Terdapat 12 warga yang diduga bukan seluruhnya warga TVM di wilayah Jakarta dimana lokasi masjid akan dibangun seperti diklaim, menggugat.

Mengingat warga Muslim TVM memerlukan ruang ibadah untuk kegiatan salat terutama di bulan suci Ramadhan tahun ini, panitia At Tabayyun membangun sebuah tenda yang berfungsi sebagai masjid di lahan Blok C1 yang sudah berijin.

Di TVM warga Muslim termasuk ke dalam minoritas karena mencakup 10 persen, namun lokasinya dikelilingi pemukiman warga Muslim yang jumlahnya mencapai 90 persen.

“Ini sulit dipercaya, tapi nyata. Padahal pemenuhan sarana ibadah bagi semua warga Indonesia dijamin oleh negara yang berasas Pancasila,” ucap Andrey Suyatman, salah seorang pengurus Masjid At Tabayyun.