Ngamuk! Cak Nun: Tidak Ada Islam Radikal, yang Radikal itu Pemerintah!

law-justice.co - Cendikiawan Muslim, Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun marah besar Islam Indonesia disebut radikal.

Dia tidak setuju dengan sebutan Islam radikal. Sebab Islam membuat hidup manusia menjadi teratur.

Baca juga : Reuni UII, Ketua MA Baca Puisi

Bahkan menurut Cak Nun, agama Islam menghadirkan kebaikan, keadilan dan semangat berbagi kepada sesama. Jika tak ada Islam, manusia bisa bertengkar di mana-mana.

Hal itu disampaikan Cak Nun di kanal Youtube Masyarakat Maiyah.

Baca juga : Permainan Mengagumkan, Timnas Indonesia U-23 Dapat Bonus Rp23 Miliar

"Islam yang mengajarkan rasa syukur dan rasa syukur itu tidak ada di luar Islam. Dunia ini seharusnya bertengkar terus, tapi karena orang Islam pintar bersyukur, maka dunia menjadi aman. Indonesia sangat butuh Islam kalau ingin aman, karena orang Islam sangat pandai bersyukur," ujar Cak Nun.

"Jadi jangan selalu menjelek-jelekkan Islam. Lama-lama saya hilang kesabaran, ini saya masih sabar sampai sekarang. Kalau kamu selalu menjelek-jelekkan Islam, nanti saya laporkan kepada yang punya (Allah). Bila tak ada Islam, (orang-orang) pasti berantem terus," tegas Cak Nun.

Baca juga : Bobby Nasution Resmi Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Dia juga menganggap istilah radikal yang kerap disematkan kepada kelompok tertentu pada Islam sebenarnya bermula dari politik kanan di Amerika Serikat dan China. Pasalnya, menurut Cak Nun, AS dan China takut Islam kembali berjaya dan menguasai dunia.

Lebih parahnya, lanjut Cak Nun, narasi serupa turut dimainkan sejumlah pihak di dalam negeri di mana mayoritas penduduknya bahkan beragama Islam.

"Jadi tolong Pak Polisi, Pemerintah, jangan terlalu ikut arus menjelek-jelekkan Islam, sebelum nantinya saya marah. Sebab, ada saatnya saya tidak diam seperti sekarang. Tidak ada di sini, Pak, tidak ada, tidak ada (Islam radikal)! Yang radikal itu pemerintah, memaksakan pendapatnya terus! Bila saya teruskan, saya mau berdebat nasional tentang ini," ujarnya.