Saat Kapolri Bicara Pilpres 2019 dan Masyarakat yang Belum Move On

law-justice.co - Tak dipungkiri, Pilpres 2019 lalu membuat masyarakat Indonesia terpecah. hal itu pun diakui oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Hal itu disampaikannya saat memberikan kuliah umum kebangsaan yang digelar oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) Pascasarjana sekolah kajian strategik dan global di Kampus UI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (10/3/2021). Kapolri memaparkan bagaimana peran Polri dalam rangka meningkatkan kerukunan hidup berbangsa dan penegakan hukum yang presisi untuk mewujudkan Indonesia maju.

Baca juga : Kapolri Resmi Tunjuk Tokoh Buruh Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan

"Tantangan saat ini adalah tantangan polarisasi yang masih ada barier (hambatan) saat Pilkada dan Pilpres, belum move on untuk bersatu membangun bangsa ini," kata Sigit mengingatkan.

Untuk itu, sambung Listyo, Polri ingin mengambil peran dalam menangani persoalan tersebut dengan mengarusutamakan moderasi beragama.

Baca juga : Respons Kapolri Soal Motif Bunuh Diri Brigadir RA di Mampang

Moderasi beragama di Indonesia saat ini penting dilakukan didasarkan fakta bahwa Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk dengan berbagai macam suku, bahasa, budaya dan agama. Disamping itu, merubah mindset Polsek di seluruh Indonesia sebagai basis problem solving.

"Dan juga memberikan ruang dalam UU ITE untuk diberikan mediasi," kata Sigit.

Baca juga : Resmi, Brigjen Dwi Irianto Jabat Kapolda Sulawesi Tenggara

Di sisi lain, mantan Kabareskrim Polri ini mengajak Alumni UI untuk melihat peluang bonus demografi di Indonesia agar dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan juga kesejahteraan demi kemakmuran masyarakat bisa meningkat salah satunya dengan merawat kebhinekaan.

"Juga diperlukan upaya secara bersama-sama melakukan pencegahan COVID-19 agar berdampak kepada perekonomian yang semakin baik," kata Listyo.

Dalam kuliah umum ini, Kapolri didampingi oleh Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, Kadiv Humas Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono dan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.