Inggris Mulai Izinkan Polisi Wanita Kenakan Hijab

law-justice.co - Kepolisian di Leicester, Inggris, melakukan pengujian untuk penggunaan hijab operasional. Apa yang dilakukan di Leicester mengikuti kebijakan di Selandia Baru.

Mengutip Leicester Mercury, hijab operasional ini diujikan pada seorang perwira mahasiswi bernama Khadeejah Mansur (21). Ia bergabung dengan kepolisian sejak Oktober 2020 lalu.

Baca juga : Polisi Masih Melacak Jasad Mahasiswa yang Lompat dari Pesawat

"Ibu saya sangat mendorong untuk melamar, tetapi saya juga ingin mewakili masyarakat kami yang beragam, terutama di sini, di Leicester," kata Mansur.

Mansur mulai mengenakan hijab pada Februari 2020. Saat memutuskan untuk menjadi polisi, ia tidak mempertimbangkan bagaimana cara mengenakan hijab dengan seragamnya.

Selama pelatihannya menjadi polisi, Mansur diminta untuk mencoba desain hijab dari Massey University College, Wellington, yang awalnya dibuat untuk polisi Selandia Baru.

Saat itulah Mansur mengetahui bahwa dia akan menjadi petugas operasional pertama yang mengenakan hijab di kepolisian Leicester.

"Saya tidak tahu bahwa saya adalah yang pertama sampai seseorang memberi tahu saya. Itu adalah momen yang membanggakan bagi saya. Saya memang merasakan sedikit tekanan, tetapi yang terpenting, itu luar biasa," kata Khadeejah Mansur soal uji coba hijab.

Uji coba tersebut bukan pertama kalinya terjadi di kepolisian Inggris. Sebelumnya, beberapa desain hijab pernah diperkenalkan di Kepolisian Metropolitan, Kepolisian Yorkshire Utara, dan Kepolisian Skotlandia.

Terdapat sebelumnya hijab yang cocok untuk petugas di Leicester. Tetapi, setelah diperiksa dengan beberapa percobaan, desain tersebut dinyatakan gagal uji coba.

Hijab polisi versi Selandia Baru terbuat dari kain sporty, yang memungkinkan kebebasan bergerak lebih luas tetapi juga ringan, kuat, dan nyaman.

"Kami memiliki komunitas yang sangat beragam di Leicestershire dan kami ingin benar-benar mencerminkan komunitas yang kami layani," ucap Yusuf Nagdi, dari National Association of Muslim Police dikutip dari BBC.

Menurutnya, hijab sebelumnya menjadi penghalang bagi komunitas Muslim dan wanita yang ingin bergabung dalam kepolisian. Ia menyampaikan bahwa dengan adanya uji coba hijab ini dapat memberikan peluang lebih besar untuk para wanita Muslim.

"Salah satu penghalang di antara komunitas Muslim dan wanita khususnya adalah hijab, jadi ini memberi kita solusi yang terbaik dari keduanya. Kami tahu ada sejumlah individu yang ingin bergabung dengan polisi tetapi mereka tidak ingin mengkompromikan keyakinan mereka," sambung Nagdi.

Hijab operasional untuk polisi ini didesain khusus untuk dikenakan dengan nyaman meskipun dengan tutup kepala yang dikenakan polisi seperti topi atau earpiece.

Keamanan juga dipertimbangkan dalam desainnya. Hijab ini memiliki pengikat magnet yang mudah lepas jika digenggam.

Khadeejah Mansur mengatakan uji coba ini telah merupakan sebuah proses yang hebat, tidak hanya baginya, tetapi juga seluruh angkatan.

"Ini nyaman dan saya dapat melakukan pelatihan saya sama baiknya dengan orang lain dan masih terlindungi," katanya.