Miris! Palestina Belum Punya Stok Vaksin Covid-19

Jakarta, law-justice.co - Karena kendala logistik, sebanyak 5.000 dosis vaksin Sputnik V buatan Rusia tertunda pengirimannya ke Palestina. Mereka seharusnya tiba pekan lalu.

Tertundanya pengiriman vaksin membuat Palestina harus bersabar untuk memulai vaksinasi.

Baca juga : Reuni UII, Ketua MA Baca Puisi

Palestina telah tertinggal jauh oleh Israel yang telah memvaksinasi hampir 2,5 juta warganya. Laporan menyebut vaksin Sputnik V kemungkinan baru akan tiba pada Maret mendatang.

Direktur Departemen Pertolongan Pertama dan Kesehatan di Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina Dr. Kamal al-Shakhra mengatakan Palestina akan melakukan inokulasi secara bertahap.

Baca juga : Permainan Mengagumkan, Timnas Indonesia U-23 Dapat Bonus Rp23 Miliar

Staf medis di Tepi Barat dan Jalur Gaza adalah kalangan yang paling diprioritaskan pada tahap pertama vaksinasi.

“Nanti kita bergerak untuk menyuntik para lansia, baru giliran warga biasa,” ucap al-Shakhra seperti melansir republika.co.id.

Baca juga : Bobby Nasution Resmi Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Menurut perkiraan, populasi Tepi Barat dan Jalur Gaza berjumlah sekitar lima juta orang. Palestina berharap dapat mendatangkan 4 juta dosis Sputnik V untuk memvaksinasi 2 juta warganya.

Artinya mereka masih mengalami kekurangan pasokan vaksin. Sebanyak 5.000 dosis yang hendak dikirimkan ke sana adalah sumbangan.

Awal Januari lalu Otoritas Palestina telah menjalin pembicaraan dengan AstraZeneca dan Moderna terkait pembelian vaksin.

Namun, krisis ekonomi akibat pandemi serta keputusan beberapa negara donor, seperti Amerika Serikat (AS), Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi memotong bantuan keuangannya untuk Ramallah, membuat Palestina belum memiliki kapasitas untuk mendatangkan vaksin-vaksin tersebut.

Namun al-Shakhra yakin ada banyak negara donor yang akan membantu Palestina mendanai kampanye vaksinasi. "Selain itu, suntikan juga akan datang dari Badan Kesehatan Dunia (WHO)," ujarnya.

Sejauh ini Palestina telah mencatatkan lebih dari 174 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal sebanyak 1.951 jiwa.