Ustaz Ini Tak Mau Pakai Masker Meski Hukumannya Ditembak Mati

Jakarta, law-justice.co - Di tengah pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia, semua orang diharapkan menerapkan protokol kesehatan berupa mengenakan masker untuk mencegah penyebaran COVID-19. Namun, hal itu malah ditolak oleh Ustaz Yahya Waloni, meski sanksinya ditembak.

Dikutip dari saluran Youtube Hadits TV, Ustaz Yahya Waloni mengatakan, sejak pandemi melanda Indonesia, dia tidak pernah mengenakan masker. Bahkan, hukuman denda yang telah disiapkan pemerintah sama sekali tak membuatnya takut.

Baca juga : Presiden Joko Widodo Raja Curang: Lengserkan!

“Dari awal saya enggak pernah pakai masker, sampai sekarang biarpun mati saya tidak enggak mau pakai masker. Jangankan denda, kau tembak mati sekali pun saya engak akan pakai masker,” kata Ustaz Yahya Walon, Jumat (22/1/2021).

Pada kesempatan yang sama, dia mengaku, bahwa ada perbedaan prinsip antara dirinya dengan istri di rumah. Jika dia ketus tak mau mengenakan masker, maka sang istri justru rajin memakainya. Terkait perbedaan tersebut, tokoh mualaf itu tak mau ambil pusing.

Baca juga : Kapolri Bicara Jika Pemilu 2024 Gagal: Perpecahan & Bencana Demografi

“Kalau istri saya mau pakai, kau pakai saja. Saya enggak mau. Karena kita nanti di surga beda-beda, gitu,” terangnya seakan tak peduli.

Sebenarnya, Yahya Waloni berulang kali diperingati istrinya untuk mengenakan masker. Lebih lagi, Yahya Waloni acap bepergian jauh saat mengisi ceramah. Namun prinsip dia tak berubah; sekali tidak, selamanya tetap tidak.

Baca juga : Pandemi Covid-19 Resmi Berakhir, Jokowi: Indonesia Masuk Endemi

“Ikuti saja, Pak. Pakai masker supaya bisa naik kapal. Tetap naik, yakinlah naik. Tidak boleh naik kalau tidak ada antigen? Antigen bagaimana? Orang sehat begini,” ucap Yahya Waloni.

“Apalagi saya begini yang menentang-nentang kafir. Begitu dokternya dokter Kristen, aha, ini dia. Memang ditunggu-tunggu kau. Bukan disuntik vaksin, saya malah disuntik mati,” sambungnya.

Meski dibujuk, Ustaz Yahya Waloni ogah pakai masker
Lebih jauh, Ustaz Yahya Waloni mengklaim, selama hidup dia tak pernah mengkhianati prinsip. Jika dari awal sudah mengatakan A, maka seterusnya dia bakal mengatakan A. Itulah mengapa, sekuat apa pun bujukan orang lain terkait penggunaan masker, dia tetap tak akan menolaknya.

“Saya background-nya filsafat. Jadi kalau A, ya A. B ya B. Enggak pernah berubah jadi C. Sampai ke liang kubur tetap A kalau sekarang A. Apalagi kalau sudah meludah, tak boleh ditarik kembali,” tutupnya.