Putri JK Marah, Eks Politikus Demokrat Jelaskan Sosok Caplin

Jakarta, law-justice.co - Muswira Kalla, putri dari mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) telah melaporkan mantan Politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean ke polisi terkait kasus pencemaran nama baik melalui media sosial. Dalam unggahannya itu, Ferdinand menyinggung sosok Caplin, yang tak dijelaskannya secara lengkap

Namun, setelah dilaporkan ke polisi, Ferdinand lantas menjelaskan siapa sosok Caplin tersebut. Menurutnya, istilah Caplin yang ia tulis di twitter pada Rabu 4 November 2020 itu merupakan kata pengganti untuk sosok yang ingin bermain politik pada Pilkada 2022 dan Pilpres 2024. Karena sosok tersebut belum teridentifikasi, makanya dia menggunakan istilah Caplin.

Baca juga : Dorong Prabowo Atasi Konflik di Papua, JK: Mereka Merasa Dirampok

"Ya pertama saya sampaikan tadi bahwa nama itu adalah kata pengganti yang saya pilih untuk menggantikan tokoh-tokoh atau orang-orang yang akan bermain politik ya, di dalam pilkada nanti dan juga pilpres," kata Ferdinand dalam sebuah wawancara dengan tvOne seperti dikutip Kamis (3/11/2020).

Cuitan Ferdinand dalam akunnya adalah; ‘Hebat juga si caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal. Tampaknya, presiden akan sangat disibukkann oleh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan’.

Baca juga : Respons JK soal Isu Anies Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta Usai Pilpres

Ferdinand memang memilih kata Caplin, untuk menyebut seseorang yang belum teridentifikasi. Ini juga dia lakukan untuk menghindari kesalahan karena kesalahan dalam menganalisis

"Ini masih belum teridentifikasi secara matang, makanya saya menggunakan kata pengganti ya, jadi kalau saya sebutkan di awal ini sementara belum tervalidasi kan saya salah," ujar Ferdinand.

Baca juga : Jusuf Kalla: Semua Pihak Terima Hasil Putusan MK soal Sengketa Pilpres

Dalam cuitannya ini, Ferdinand menegaskan tidak menuduh seseorang. Ferdinand hanya menganalisa apa yang akan terjadi pada Pilkada 2022 dan Pilpres 2024.

"Saya ambil kata pengganti di situ sehingga tidak menuduh seseorang tetapi di dalam analisis saya, saya melihat ada orang-orang yang harus saya perhatikan gerak-gerak politiknya. Karena politik identitas sekarang ini juga kan makin mengeras di republik ini. Itu yang saya perhatikan," jelasnya.

Selain Ferdinand, putri JK juga melaporkan Rudi S Kamei atas dugaan fitnah melalui media elektronik ke Bareskrim Polri pada Rabu (2/11/2020). Dalam laporannya, Muswira melampirkan sejumlah bukti atas fitnah yang mereka tulis berupa tangkapan layar unggahan Ferdinand dan Rudi di Twitter, Facebook dan YouTube. Sementara, laporannya tertulis dalam laporan polisi Nomor: SPTL/407/XII/ Bareskrim tertanggal 2 Desember 2020.

“Mereka menulis terbuka, kan risikonya dibaca semua orang. Karena ini sudah menjadi ranah hukum, kita percayakan kepada tim pengacara untuk melanjutkan,” ujar Muswira.