Benarkah Pakai Masker Saat Olahraga Bisa Ganggu Fungsi Paru-paru? Ini Kata Peneliti

Jakarta, law-justice.co - Banyak masyarakat mengkhawatirkan timbulnya gangguan fungsi paru-paru saat melakukan olahraga dengan mengenakan masker. Sementara, di masa pandemi seperti sekarang, memakai masker menjadi sebuah kewajiban agar terhindar dari paparan virus COVID-19.

Saat berolahraga, masyarakat seharusnya menghirup udara segar dengan leluasa. Lalu bagaimana akibatnya jika saat berolahraga hidung dan mulut tertutup masker? Bukankah itu justru menghambat sirkulasi udara ke tubuh? Kondisi seperti ini lalu menimbulkan dugaan bahwa olahraga sambil memakai masker akan menimbulkan sesak napas dan gangguan paru-paru.

Baca juga : Fadel Muhammad Dicecar KPK Soal Kurang Bayar di Kasus APD Covid-19

Sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa hal itu sedikit banyaknya benar. Adalah studi jurnal Annals of the American Thoracic Society yang dipublikasikan 16 November 2020, yang menyatakan ada sedikit bukti empiris bahwa memakai masker saat berolahraga dapat mengurangi fungsi paru-paru. Tanda-tanda itu terlihat saat terjadi peningkatan sensasi dispnea atau gangguan pernapasan.

Namun, kata tim peneliti tersebut, meskipun mungkin terasa tidak nyaman, masker wajah tidak secara signifikan mengubah cara kerja pernapasan atau aliran oksigen dan karbon dioksida saat dikenakan saat berolahraga.

Baca juga : Kalahkan Anthony Ginting, Jonathan Christie Juara All England 2024

"Mungkin ada gangguan yang dirasakan lebih besar saat aktivitas, tetapi efek memakai masker pada pekerjaan bernapas, pada gas seperti oksigen dan CO2 dalam darah atau parameter fisiologis lainnya kecil, seringkali terlalu kecil untuk dideteksi," kata studi tersebut, dilansir dari Science Daily.

Meski begitu, terdapat pengecualian bagi mereka yang punya penyakit kardiopulmoner parah yang berisiko menyebabkan dispnea dan mempengaruhi kapasitas latihan.

Baca juga : Yakob Sayuri Berhasil Raih Gelar Assist Terbaik Piala Asia 2023

"Dalam kasus seperti itu, orang-orang mungkin merasa tidak nyaman untuk berolahraga dan ini harus didiskusikan dengan dokter. Namun, fakta mereka berisiko besar jika tertular COVID-19 juga harus dipertimbangkan," kata Susan Hopkins, salah satu peneliti dan profesor kedokteran dan radiologi di Fakultas Kedokteran Universitas California San Diego.

Para peneliti sampai pada kesimpulan ini setelah mengkaji semua literatur ilmiah yang dipublikasikan mengenai efek berbagai masker pada respons fisiologis dan persepsi terhadap aktivitas fisik. Bagi orang yang sehat, efek memakai masker pada penanda fisiologis ini tergolong kecil, tak peduli jenis masker apa yang digunakan atau tingkat olahraganya.

Para penulis juga mengatakan usia tidak menjadi pengaruh signifikan, begitu juga dengan perbedaan gender. Hopkins dan tim mengakui mengenakan masker bisa jadi tidak nyaman dan mungkin ada sedikit hambatan saat bernapas. Dampak lain, jika memakai masker selama berolahraga, dapat menyebabkan wajah menjadi panas dan berkeringat

"Tapi ini adalah persepsi sensorik, tidak mempengaruhi fungsi kardiopulmoner pada orang sehat. Jadi, meskipun dispnea dapat meningkat karena masker, Anda harus mempertimbangkannya untuk mengurangi risiko tertular COVID-19," jelasnya.