Mario Balotelli Akan Dikabarkan Berlabuh di Klub Serie D Franciacorta

Jakarta, law-justice.co - Mario Balotelli berusaha menstabilkan kondisi kebugarannya setelah didepak dari Brescia dengan ikut berlatih di klub kasta keempat Italia.

Pascapemutusan kontrak di Brescia, karir striker Mario Balotelli tak jelas karena tak satu pun ada klub yang bersedia menampungnya.

Baca juga : Kemenkeu: Posisi Utang Pemerintah Turun Tipis di Maret, Jadi Rp8.262 T

Bekas bomber Inter Milan, Manchester City, Liverpool dan AC Milan tersebut tampaknya sebentar lagi akan menemukan klub baru.

Balotelli dikabarkan menjalani latihan bersama klub kasta keempat alias tim dari Serie D Italia, Franciacorta. Demikian klaim dari Corriere della Sera.

Baca juga : Soal Anies Baswedan dan Pilgub Jilid II

Penyerang yang kini berusia 30 tahun itu berharap dirinya bisa menjaga kebugarannya dengan ikut berlatih bersama para pemain dari tim pertama Franciacorta.

Status Balotelli sekarang free agent, meski begitu dia belum bisa membuat kesepakatan dengan klub mana pun di musim ini karena dirinya bisa dibilang tidak laku.

Baca juga : Begini Respons Gibran soal Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintah

Namun, karena dia berteman dekat dengan beberapa direktur di Franciacorta, Balotelli pun diberi tempat untuk mengikuti sesi pelatihan di tim tersebut.

Franciacorta saat ini berada di posisi ketiga klasemen Serie D Girone B semi-pro League. Klub ini terletak dekat dengan kota Balotelli tumbuh berkembang, Brescia.

Balotelli pernah dipandang sebagai salah satu pesepakbola paling menjanjikan karena memiliki bakat dan kualitas level top, apalagi dia memiliki pengalaman memperkuat klub-klub elite Eropa.

Walau demikian, masalah indisipliner dan deretan kontroversi yang dibuatnya di luar lapangan membuat kariernya dekat dengan kehancuran, termasuk di klub terakhir yang dibelanya, Brescia.

Bersama Biancazzurri, Balotelli sering sengaja mangkir dari latihan tim pasca-lockdown pandemi virus corona. Dia sempat beralasan karena mengalami masalah pada perutnya. Meski begitu, petinggi Brescia pada akhirnya hilang kesabaran dan memilih memecat Si Bengal.