Cetak Karikatur Nabi Muhammad, Al Qaeda Ancam Bantai Charlie Hebdo

Jakarta, law-justice.co - Majalah Charlie Hebdo asal Prancis yang kembali memuat kartun Nabi Muhammad dapat ancaman serius. Ancaman tersebut berasal dari kelompok teroris Al Qaeda dengan mengancam akan melakukan tindakan serupa seperti pembantaian yang menimpa majalah tersebut pada 2015.

Majalah Charlie Hebdo meluncurkan edisi spesial dengan kembali menerbitkan kartun Nabi Muhammad. Sebelumnya pada 2015, Charlie Hebdo memuat kartun Nabi Muhammad yang kemudian berlanjut dengan penembakan di kantor mereka.

Baca juga : Ini Susunan Pemain Indonesia vs Uzbekistan: Sananta Gantikan Struick

Melansir dari Kompas.tv, sebanyak 12 orang tewas tewas karena penembakan tersebut. Para penembak pun saat ini tengah menjalani pengadilan.

Pada ancaman Al Qaeda disebutkan bahwa mereka salah bahwa apa yang terjadi pada 2015 menjadi satu-satunya. Mereka juga mengirim ancaman yang sama kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, seperti yang mereka kirimkan pada pendahulunya, Francois Hollande yang menjadi presiden pada penyerangan 2015.

Baca juga : Myanmar Dilanda Gelombang Panas 48,2 Derajat Celsius

Macron sendiri mendukung penerbitan kartun Nabi Muhammad sebagai bentuk dukungannya kepada kebebasan berekspresi yang selalu menjadi landasan negara Prancis.

Sementara itu Direktur Charlie Hebdo, Laurent Sourisseau sempat mengutarakan dirinya tak menyesal menerbitkan kartun tersebut.

Baca juga : Komisi III Dukung Polda Kalsel Miskinkan Bandar Narkoba dengan TPPU

"Yang saya sesali adalah sedikit orang berjuang untuk membela kebebasan," ujar pria yang terluka dalam penyerangan itu di pengadilan.

"Jika kami tak memerangi kebebasan, kami hidup seperti budak dan telah mempromosikan ideologi yang telah mati," sambungnya.

Selain ancaman dari Al Qaeda, upaya Charlie Hebdo tersebut juga mendapat tentangan dari sejumlah negara Islam seperti Iran, Pakistan dan Tuki.