Keislaman Menag Diragukan, PPP: Harus Dijadikan Pelajaran

Jakarta, law-justice.co - Pernyataan anggota Komisi VIII DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) Ali Taher Parasong soal meragukan keislaman Menteri Agama Fachrul Razi harus dijadikan sebagai pelajaran. Hal itu disampaikan oleh Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani.

Menurut Arsul, pernyataan Anggota Komisi VIII DPR itu mewakili sejumlah masyarakat.

Baca juga : Ini Alasan Istana soal Kunker ke NTB di Tengah Aksi Hari Buruh

"PPP melihat bahwa apa yang disuarakan oleh para anggota DPR itu adalah juga suara dan ekspresi dari sejumlah elemen masyarakat kita, khususnya umat Islam," katanya seeprti dilansir dari wartaekonomi.

Lanjutnya, ia menyebut Menag perlu mengambil pelajaran dalam rapat di DPR kemarin. "Selain pesan moral dari Senayan tersebut, PPP memandang perlunya Pak Menag dan jajaran Kementerian Agama mengambil pelajaran tentang langkah-langkah komunikasi publik yang tepat dan bijak tentang suatu program yang hendak dijalankan," tuturnya.

Baca juga : Respons Kapolri Soal Motif Bunuh Diri Brigadir RA di Mampang

"Bisa jadi sebuah program itu maksud dan tujuannya baik, tetapi ketika komunikasi publiknya tidak matang, tidak bijak, dan tidak komprehensif disosialisasikan lebih dahulu, termasuk dalam pilihan kata-kata atau nama programnya, maka menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat," imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, Ali Taher meragukan keislaman Menag ketika Fachrul Razi berbicara tentang radikalisme yang dibawa oleh orang yang good looking.

Baca juga : Said Iqbal Blak-blakan Bongkar Upah Buruh, Sebut Parpol Penguasa

"Sampai saya bertanya, Pak Menteri Agama Islam atau bukan. Saya mohon maaf perasaan suudzon terhadap seseorang tidak boleh sebenarnya, tapi perasan tak enak," kata Ali Taher, Selasa (8/9/2020).