Menteri Wishnutama: Pandemi Covid-19 Terdampak pada Sektor Pariwisata

Jakarta, law-justice.co - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyatakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah dan tingkat hunian kamar hotel serta restoran menurun drastis sebagai imbas dari hal tersebut.

Wishnutama menilai adanya keterbatasan mobilitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 serta ditutupnya tempat-tempat rekreasi dan hiburan memberikan dampak ekonomi cukup besar terhadap sektor pariwisata.

Baca juga : Pengamat Asing Sebut Prabowo Bakal Teruskan Model Ekonomi Jokowi

"Sehingga dampaknya pada sektor pendukung pariwisata dan ekonomi kreatif seperti transportasi cukup besar," ujar Wishnutama, dikutip Bisnis.com, Jumat (7/8/2020).

Namun, ia menambahkan, pelonggaran PSBB yang diberlakukan oleh beberapa pemerintah daerah membuat perlahan geliat ekonomi nasional mulai bergerak. Terakhir, ujarnya, Pemerintah Provinsi Bali membuka kembali sektor pariwisata untuk wisatawan nusantara.

Baca juga : Tekanan pada Ekonomi Indonesia Semakin Kuat, Tugas Berat Presiden Baru

Ia berharap kegiatan pariwisata dapat kembali mendorong perekonomian nasional. Kementerian, lanjutnya, juga telah menginisiasi InDOnesia CARE, yakni strategi komunikasi untuk membangun kepercayaan publik.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2020 terkontraksi sebesar -5,32 persen atau yang terendah sejak 1999.

Baca juga : Bank BTN Usul KPR Subsidi Buat Orang Bergaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Dampak kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional terhadap sektor pariwisata Tanah Air yang cukup dalam dirasakan oleh sejumlah provinsi yang mengandalkan sektor pariwisata seperti Bali, Kepulauan Riau, dan Jawa Barat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pertumbuhan Bali pada kuartal II/2020 anjlok 10,98 persen secara year on year (YoY), Kepulauan Riau turun 6,66 persen YoY, dan Jawa Barat merosot 5,98 persen YoY.