Samad: Uang Djoko Tjandra Telah `Membeli` Nasionalisme Seseorang!

Jakarta, law-justice.co - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad menyebut buronan Kejaksaan Agung (Kejagung) kasus hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra memiliki sesuatu yang bisa "membeli" Nasionalisme seseorang sehingga mampu keluar dan masuk Indonesia.

Hal itu dia sampaikan lewat akuh twitter pribadinya pada hari Rabu 29 Juli 2020 kemarin.

Baca juga : Rakyat RI Diracuni Virus Pembunuh Demokrasi Bernama Dinasti Politik!

Mulanya dia mengaku bahwa dirinya mendapatkan banyak pertanyaan soal mudahnya seorang buronan dalam hal ini Djoko Tjandra bisa masuk NKRI tanpa melewati prosedur ketat keimigrasian.

"Satu diantara banyak jawaban di kepala saya, DC (Djoko Tjandra) memiliki sesuatu yang bisa "membeli" nasionalisme seseorang, dan itu adalah uang," kata Samad dalam akun twitternya @AbrSamad.

Baca juga : Resmi Surati Kapolri, Abraham Samad-Saut: Firli Harusnya Sudah Ditahan

Pasalnya kata dia, dengan uang, Djoko Tjandra dapat membeli koneksi ke beberapa elite agar dibantu dapat melewati ketatnya keimigrasian sehingga mampu keluar dan masuk Indonesia tanpa diketahui bahwa Djoko Tjandra merupakan seorang buronan.

"Dengan uang itu, dia membeli koneksi ke beberapa elite agar dibantu. Dan para elite ini bukan tidak tahu siapa JC (Djoko Tjandra) itu, mereka tahu, tapi mereka sengaja menjadi pemain di belakang layar untuk membantu kepentingan JC (Djoko Tjandra) di INA (Indonesia). Termasuk penegak hukum," jelas Samad.

Baca juga : Berpotensi Hilangkan Barang Bukti, Polri Didesak Segera Tangkap Firli

Selain itu, Samad pun menilai bahwa mudahnya Djoko Tjandra mendapatkan EKTP dengan mengubah namanya menjadi Joko Tjandra merupakan hanya sekeping cerita yang dimulai dari hulu, yakni Imigrasi.

"Imigrasi kecolongan, atau memang sebagai kecolongan. Tidak mungkin Djoko Tjandra bisa masuk tanpa melewati keimigrasian. Untuk bisa lolos, harus ada orang yang membantu, dan dia bukan orang biasa," tegasnya.