Tak Bantu Iran, Presiden Ancam IMF

Jakarta, law-justice.co - Presiden Iran Hassan Rouhani geram dengan perilaku IMF. Pasalnya badan internasional sekelas International Monetary Fund itu ternyata ikut melakukan diskriminasi yang dikampanyekan oleh Amerika Serikat dalam kebijakan tekanan maksimumnya.

Ia meminta IMF untuk memenuhi kewajiban hukum mereka, alih-alih melakukan diskriminasi. "Kami adalah anggota IMF. Kami adalah anggota Bank Dunia. Kami membayar bagian kami. Beberapa cadangan kami berada dalam kendali mereka," ujar Rouhani.

Baca juga : Kata Ahli soal AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya

"Kami telah meminta pinjaman, jika ada diskriminasi terhadap Iran atau negara lain, jelas itu tidak akan ditoleransi," tegasnya.

Iran sendiri sebelumnya telah mengajukan pinjaman dana sebesar 5 miliar dolar AS untuk mengatasi wabah virus corona baru di sana. Pengajuan pinjaman itu seiring dengan pengumuman Direktur Jenderal IMF, Kristalina Georgieva yang menyatakan negara-negara terdampak Covid-19 akan diberikan dukungan melalui Rapid Financial Instrument (RFI).

Baca juga : Fadel Muhammad Dicecar KPK Soal Kurang Bayar di Kasus APD Covid-19

"Kami belum meminta apa pun dari dana ini selama hampir 50 tahun terakhir. Sekarang, setelah sekian lama kami menjadi anggota dan bahkan dewan, kami berusaha keras untuk meminta pinjaman," ujar Rouhani.

Namun, Rouhani mengatakan, di tengah pandemik seperti saat ini, AS masih melakukan tekanan maksimum terhadap Iran sehingga IMF belum mengabulkan pengajuan pinjaman tersebut. "Ini adalah masalah sejarah bahwa Gedung Putih, yang telah menjadi teroris ekonomi, mulai sekarang akan menjadi teroris medis juga," lanjut Rouhani.

Baca juga : Import MoLis Makin Dipermudah Masuk RI Jalanan Bak Neraka

Dengan tekanan maksimum yang diberikan AS, Iran menjadi sulit untuk mengatasi wabah. Iran sendiri saat ini, berdasarkan data dari Worldometer pada Kamis (9/4), memiliki jumlah infeksi sebanyak 64.586 kasus dengan 3.993 orang meninggal dunia dan 29.812 orang dinyatakan telah pulih. (Rmol)