Mantap! Hasil Temuan Unair Lebih Hebat dari Obat Corona Pesanan Jokowi

Surabaya, law-justice.co - Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, menemukan lima senyawa untuk penanganan virus Corona. Bakal calon obat itu disebut lebih kuat dari chloroquine dan avigan.

Ketua Tim Riset COVID-19 Unair Surabaya Prof Soetjipto dr MS PhD menjelaskan terdapat lima single substance. Lima senyawa itu akan diuji dan senyawa mana bisa dijadikan obat.

Baca juga : Respons Ukraina Pasca Volodymyr Zelensky Masuk Daftar Buron Rusia

"Lima single substance, senyawa tunggal, yang akan diuji lima kandidat. Nantinya akan mendapat masukan dari internasional," kata Soetjipto kepada wartawan di gedung Rektorat, Rabu (1/4/2020).

Soetjipto menjelaskan lima senyawa itu masing-masing mempunyai kemiripan dengan klorokuin. "Senyawa itu mempunyai sifat antioksidan menjaga membran sel dan menjaga protein," ujarnya.

Baca juga : Demi Hasrat Seksual, Tukang Siomay Ini Curi 675 Celana Dalam Wanita

Nantinya dalam penelitian bakal obat Corona dari lima senyawa ini akan melibatkan Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati (Biom Unair) dan Institute of Tropical Disease (ITD).

Diketahui penemuan lima senyawa ini merupakan hasil riset dari Biom Unair, yaitu Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih, MSi.

Baca juga : PKS Disebut Bakal Ditinggal Konstituen jika Gabung Prabowo-Gibran

"Nantinya hasil penelitian dari Prof Nyoman ini akan diteruskan dengan apa yang dilakukan Prof Inge di ITD, yakni melakukan kultur pemetaan genoid COVID-19 yang akan dicocokkan dengan yang beredar di China maupun di dunia. Apakah ada perbedaan atau tidak," jelasnya Soetjipto.

Setelah pemetaan genoid tersebut, lanjut Soetjipto, akan diuji pada masing-masing kelima senyawa tersebut. Mana yang cocok dijadikan obat dari lima senyawa tersebut.

Dia menyadari proses ini akan memakan waktu yang sangat lama. Karena tahap pengujian yang dilalui cukup banyak, yaitu uji tantang dan uji klinis.

"Satu tahun mungkin proses bakal obat COVID-19 ini," imbuhnya.

Sementara itu, anggota tim riset COVID-19 Unair, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi, menjelaskan kelima senyawa ini disintesis berdasarkan bahan alam, lalu dimodifikasi dengan sintesis secara kimia.

"Lima senyawa ini akan dilihat mana yang terbaik sebelum hasilnya di-publish ke masyarakat," tutupnya. (detikcom)