Tegal Dilakukan Lockdown? Ini Tanggapan Pengamat

law-justice.co - Mengantisipasi penyebaran virus corona, Pemerintah Kota Tegal mengambil kebijakan lockdwon selama empat bulan. Hal tersebut bisa saja memberikan dampak besar terhadap ekonomi Kota Tegal.

Menurut Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah yang dilansir dari detik.com mengatakan dampak terhadap Kota Tegal adalah adanya penyusutan aktivitas ekonomi di kota tersebut. Namun, dia juga mengatakan meskipun Tegal melakukan lockdown tidak akan memberi dampak besar terhadap ekonomi nasional.

Baca juga : Respons Anies Baswedan soal PKB dan NasDem Merapat ke Koalisi Prabowo

"Tentunya dengan lockdown aktivitas ekonomi di Kota Tegal menurun, dampak terhadap Kota Tegal terasa besar karena tentunya lockdown aktivitas ekonomi akan jauh lebih menyusut. Tapi, dampak ekonomi nasional sangat kecil karena pertama itu tadi, kedua kontribusi dari perekonomian Tegal terhadap ekonomi nasional kecil," kata Piter, Jumat (27/3/2020).

Ia juga mengatakan kebijakan yang diambil oleh Tegal telah dikonfirmasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meskipun kebijakan lockdown tersebut tidak sepenuhnya. Dia bilang, lockdown tidak mengganggu arus logistik, baik menuju Jakarta maupun keluar Jakarta, sehingga dampaknya ke arus logistik bisa dikatakan tidak ada.

Baca juga : Kata AHY soal NasDem dan PKB Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

"Lockdown-nya Tegal ini kan sudah dikonfirmasi, baik Wali Kota maupun Gubernur Jateng. Lockdown itu isolasi terbatas bukan lockdown sepenuhnya lockdown karena arus logistik masih jalan, arus antar provinsi masih jalan karena kita tahu bahwasanya tol di luar kota," katanya.

"Untuk logistik yang menghubungkan Jakarta, Jawa Tengah, Semarang dan seterusnya tidak ada yang terhenti, semua masih berjalan, sehingga dampak lalu lintas logistik boleh dikatakan nggak ada," tambahnya.

Baca juga : Di Acara Halal Bihalal PBNU, Prabowo: Saya Keluarga NU dari Dulu

Selain itu, Piter juga menghargai tindakan yang dilakukan oleh Pemkot Tegal. Menurutnya, yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di sebuah kota ialah Wali Kota.

"Saya kira yang dianggap lockdown Wali Kota Tegal arus manusia, keluar masuknya warga Tegal dari dan luar kota Tegal, itu saya kira yang dimaksud lockdown. Kalau saya mengapresiasi apa yang dilakukan Wali Kota Tegal karena yang menjadi penanggungjawab kesehatan masyarakat sebuah wilayah, di sebuah kota itu wali kotanya, bupatinya," ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan akses jalan protokol di dalam kota dan jalan penghubung antar kampung akan ditutup menggunakan beton. Langkah ini ditempuh untuk mencegah penyebaran corona.

"Kalau dilihat data, di Jakarta sudah ada 495 yang positif. Sementara banyak warga Kota Tegal dan sekitarnya yang merantau di Jakarta. Ini akan berpengaruh buruk untuk masyarakat Kota Tegal. Makanya, Kota Tegal akan gunakan local lockdown ini seluruhnya. Ada 49-50 titik akan ditutup menggunakan beton," kata Dedy Yon usai menggelar rapat koordinasi dengan Forkompinda di Kantor Diskominfo Tegal, Kamis (26/03/2020).