law-justice.co - Partai puncak Liga Champions selalu menyajikan dua klub terbaik di Eropa setiap musimnya. Tapi laga final AC Milan vs Liverpool pada tahun 2005 akan selalu dikenang sebagai yang terbaik karena drama adu penalti yang menegangkan.
Pelatih Liverpool Rafael Benitez memainkan salah satu laga yang paling luar biasa dalam sepak bola. Saat itu, 25 Mei 2005, Milan sudah unggul 3 gol pada paruh pertama melalui aksi Maldini (1 `) dan Crespo (39` 43`). Tapi Steven Gerrard berhasil mengangkat mental The Reds untuk menyamakan kedudukan sebelum pluit panjang dibunyikan.
Liverpool memaksa AC Milan untuk adu penalti.
Sulit membayangkan pernah ada pertandingan dalam sejarah sepakbola dimana suatu tim sudah unggul 3 gol pada babak pertama. Pertandingan seolah-olah sudah berakhir. Tapi apa yang ditunjukkan Liverpool setelah turun minum membuat semua orang ingin tahu apa yang dikatakan Benitez di ruang ganti.
Penjaga gawang Liverpool, Jerzy Dudek, akhirnya tampil menawan pada laga penalti, membuat Liverpool akhirnya unggul 3-2.
Susunan Pemain:
AC Milan : Dida; Cafu, Nesta, Stam, Maldini; Gattuso (Rui Costa, 111 `), Seedorf (Serginho, 84`), Pirlo, Kaka; Shevchenko, Crespo (Tomasson, 84 `).
Liverpool : Dudek; Finnan (Hamman 45 `), Carragher, Hyypia, Traore; Gerrard, Xabi Alonso, Kewell (Smicer, 23 `), Luis Garcia, Riise; Baros (Cisse, 83 `)
Gol
AC Milan : Maldini, 1-0 (1 `), Crespo, 2-0 (39`), Crespo, 3-0 (43 `)
Liverpool : Gerrard, 3-1 (54 `), Smicer, 3-2 (56`), Alonso, 3-3 (60 `).
Penalti :
Serginho miss (0-0); Gol Hamann (0-1); Pirlo disimpan (0-1); Gol Cisse (0-2); Gol Tomasson (1-2); Risse disimpan (1-2); Gol Kaka (2-2); Tujuan Smicer (2-3); Shevchenko disimpan (2-3).
Wasit : Mejuto Gonzalez
Stadion : Olimpiade Ataturk (Istanbul)
Penonton : 80.697