Gelar Operasi Pasar, Bulog Masih Tunggu Gula dari Thailand dan India

[INTRO]

Lembaga Perum Bulog menggelontorkan pasokan sejumlah bahan pokok, seperti beras, gula, minyak goreng dan tepung terigu dalam rangka operasi pasar di lima pasar DKI Jakarta, Rabu, (18/2/2020). Lima pasar tersebut yaitu Pasar Kramat Jati, Pasar Cempaka Putih, Pasar Mampang, Pasar Koja dan Pasar Tomang Barat. 

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Tri Wahyudi Saleh menjelaskan kegiatan Operasi Pasar dalam rangka mencegah dan menangani terjadinya gejolak harga pangan khususnya terkait kekhawatiran di masyarakat akibat pandemi virus corona.

Baca juga : Kasus DBD Meningkat, Seluruh Elemen Terkait Perlu Cari Solusi

Namun, kata Tri, untuk sementara mayoritas gula yang digunakan yakni milik industri swasta seperti Sugar Group yang memproduksi produk Gulaku. Sebab, produk gula milik Bulog masih dalam tahap persiapan menunggu kedatangan pasokan impor dari India dan Thailand.

"Pasokan per hari ini yang kita gelontorkan sekitar 10 ton di Jakarta. Dijual sesuai harga eceran tertinggi Rp 12.500 per kilogram. Kita gandeng industri gula swasta untuk membantu masyarakat," kata Tri di Pasar Kramat Jati.

Baca juga : PKS: `Dissenting Opinion` MK, Momentum Perbaiki Kualitas Pemilu

Oleh karena itu, Bulog membatasi pembelian per konsumen hanya 2 kilogram gula pasir. Untuk komoditas lainnya, Bulog tidak membatasi pembelian beras medium, beras premium, minyak goreng, dan tepung terigu

"Tidak ada (pembatasan), sebebas mungkin kecuali gula. Saat ini pasokan masih dalam perjalanan. Hari ini per konsumen (dibatasi) 2 kg setiap pembelian," kata Tri.

Baca juga : Judi Online Masih Merajalela, Pemerintah Mesti Lebih Serius

Sementara itu, Direktur Utama Bulog, Budi Waseso memastikan optimalisasi kegiatan operasi pasar dalam rangka mencegah dan menangani terjadinya gejolak harga pangan. Khususnya, terkait kekhawatiran di masyarakat akibat pandemi virus corona.

Selain gula, Bulog juga menyiapkan kebutuhan pokok berupa beras, minyak goreng dan tepung terigu dengan harga yang sangat terjangkau oleh masyarakat dan dengan kualitas produk yang bagus.

Budi  juga mengatakan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok seluruh pangan yang menjadi tanggung jawab Bulog.

"Tidak ada masalah, Bulog menjamin kebutuhan beras, gula dan pangan lainnya tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan yang tiba-tiba. Kita akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian. Kami meyakinkan bahwa stok Bulog cukup untuk seluruh Indonesia, sekitar 1,5 juta ton beras. Kami yakinkan bahwa stok beras sangat aman sehingga masyarakat tidak perlu panik," kata Budi Waseto.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir nasional hingga Rabu (18/3) ini sudah mencapai Rp 16.750 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga acuan tingkat konsumen sebesar Rp 12.500 per kg.