Intelijen Prediksi Puncak Corona di Indonesia Terjadi Bulan Mei

Jakarta, law-justice.co - Wabah virus corona kini tengah melanda Indonesia. Dimulai sejak ditetapkannya dua orang sebagai pasien positif corona pada tanggal 2 Maret 2020 kemarin, kini jumlah pasien positif corona sudah mencapai 34 orang. Dari jumlah tersebut, 2 orang sudah dinyatakan negatif, sementara satu pasiennya sudah meninggal dunia.

Ditengah ketidakpastian kapan wabah ini akan berakhir, Badan Intelijen Negara (BIN) memprediksi puncaknya di Indonesia terjadi pada Mei 2020 atau memasuki bulan Ramadhan.

Baca juga : Anies Mau Terima Tawaran Menteri Jika Dibolehkan Lakukan Hal-hal Ini

"Kita memperkirakan bahwa masa puncak di Indonesia itu akan berlaku 60 hari sampai 80 hari sejak infeksi pertama itu diumumkan tanggal 2 Maret. Jadi, kalau kita hitung-hitung, masa puncak itu mungkin jatuhnya di bulan Mei, berdasarkan permodelan ini, bulan puasa," ujar Deputi V BIN Mayjen TNI Afini Boer dalam diskusi `Bersatu Melawan Corona` di Coffee Shop Little League, Jalan Prof Joko Sutono, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/3/2020).

Dalam diskusi yang digelar DPP Partai Golkar itu, dia pun meminta masyarakat bisa mewaspadai gejala asimtomatik yang terjadi ketika individu tidak menyadari telah terinfeksi virus corona walaupun kondisi tubuh dirasa sehat. Dia melanjutkan, kondisi demikian menjadi potensi penyebaran virus yang perlu diperhatikan.

Baca juga : Usai Penetapan KPU Besok, Jokowi Siapkan Proses Transisi Presiden Baru

"Dia bisa menyebarkan kepada orang lain, dia bisa beredar ke mana-mana masyarakat ini," ungkapnya.

Dia pun membandingkan puncak wabah virus corona di Indonesia dengan di China maupun Inggris. "Di China tadi masa puncaknya 60 hari. Sementara kalau di Inggris mereka membuat permodelan ini mereka memperkirakan 130 hari masa puncak tadi," ujarnya.(sindonews)

Baca juga : Tak Sudi RI Terus Ekspor via Singapura, Luhut: Buka Jalur Baru ke Cina