Jakarta, law-justice.co - Ditengah dunia tengah heboh memerangi wabah virus corona, Turki dengan Rezim Suriah malah asyik berkonflik. Kini situasinya malah makin memanas. Sebuah jet tempur Turki menembak jatuh pesawat tempur rezim Suriah yang didukung Rusia di wilayah provinsi Idlib pada Selasa (3/3). Ini disebut sebagai insiden serupa ketiga dalam tiga hari terakhir.
Otoritas Turki pada Minggu (1/3) waktu setempat mengonfirmasi telah memulai operasi militer terhadap pasukan rezim Suriah yang didukung Rusia di wilayah perbatasan itu. Di wilayah Idlib itu, pemerintah Turki mendukung sejumlah kelompok pemberontak.
Kantor berita resmi Suriah, SANA melaporkan bahwa salah satu pesawat militer Suriah "ditargetkan" setelah dua pesawat tempur Suriah lainnya ditembak jatuh pada Minggu (1/3) lalu.
Otoritas Turki mengonfirmasi penembakan jatuh pesawat tempur L-39 milik rezim Suriah pada hari Selasa ini.
"Sebagai bagian dari operasi `Spring Shield` yang berhasil dilanjutkan, sebuah pesawat L-39 milik rezim telah jatuh," demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Turki seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (3/3/2020).
Kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights menyatakan, pesawat perang rezim Suriah itu ditembak jatuh oleh sebuah jet tempur F-16 milik Turki. Pesawat tersebut jatuh di wilayah yang dikuasai rezim di selatan basis pemberontak. Belum diketahui bagaimana nasib kru pesawat perang tersebut.
Operasi militer Turki ini dilancarkan setelah serangan udara yang disebut dilakukan rezim Suriah di Idlib. Serangan udara pada Kamis (27/2) lalu itu menewaskan 34 tentara Turki.
Menurut Observatory, sebanyak 93 tentara rezim Suriah telah tewas dalam gempuran Turki sejak Jumat (28/2) lalu, beserta 10 petempur gerakan Hizbullah dan empat petempur pro-Iran.
Pada Minggu (1/3) waktu setempat, pemerintah Suriah mengklaim telah menembak jatuh tiga drone Turki di wilayah tersebut. (detikcom)