Apa Urusannya Luhut Panggil Pimpinan KPK

Jakarta, law-justice.co - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diketahui dipanggil oleh Menteri koordinator Bidang maritim dan Investasi Luhut Binsar pandjaitan, Rabu (15/1/2020). Mereka adalah Ketua KPK Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, dan Nawawi Pomolango.

Mengutip cnbcindonesia, dalam pertemuan itu, Firli Bahuri menyampaikan beberapa hal terkait penguatan kerja sama dan sinergitas antara KPK dengan Kemenko Maritim. Ia mengatakan kunjungan tersebut merupakan amanat pasal 6 UU No 19 Tahun 2019.

Baca juga : Antonius Kosasih Irit Bicara Usai Diperiksa Penyidik KPK 9,5 Jam

"Kementerian Maritim dan Investasi merupakan kementerian yang strategis karena investasi sekarang dikelola oleh kementerian ini," kata Firli.

"Sebagai lembaga penegak hukum KPK akan fokus mewujudkan kepastian hukum dan pada saat yang sama akan mendukung penciptaan iklim investasi yang akan membuka lapangan pekerjaan dan muaranya pada peningkatan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Baca juga : Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Pakai Rompi Oranye Tahanan KPK

Luhut pun menyambut baik kunjungan keempat pimpinan KPK itu. Dalam sambutannya ia mengharapkan keterlibatan KPK sejak awal, sehingga upaya pencegahan korupsi pada area-area yang dinilai rawan korupsi dalam dilakukan.

"Setiap investasi akan melibatkan KPK sebagai upaya pencegahan. Tapi, kami juga berpesan pencegahan korupsi perlu didorong tanpa meninggalkan penindakan," ujar Luhut.

Baca juga : KPK Tahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali

Sebelumnya, Luhut sudah menjanjikan untuk memanggil pimpinan KPK pada pagi hari sebelum pertemuan. Dia nampaknya melihat penangkapan yang kerap dilakukan KPK sebagai hal yang tidak efektif.

"Hey, kamu nangkep-nangkep ini yes good, tapi banyak kerjaan lain yang lebih hebat dari ini yang kau bisa menghemat uang negara`," ujar Luhut dalam Standard Chartered Global Research Briefing and Investor Forum 2020 di Hotel Mulia Senayan.

Ia mencontohkan penyelundupan nikel yang bernilai ratusan juta dolar AS. Luhut mengatakan jumlah itu tidaklah sedikit.

"Saya challenge (tantang) mereka (KPK). Sebab, pencegahan dan penindakan seperti dua sisi mata uang," kata mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut.

Sayangnya, gaung citra pencegahan korupsi yang didengungkan sejak awal pimpinan KPK baru dilantik tidak jelas bentuknya. Bahkan banyak yang mengkhawatirkan bahwa KPK nantinya tidak lagi fokus pada penindakan korupsi, namun hanya pencegahan yang berbentuk seminar maupun bentuk seremonial lainnya.