Maestro Pelukis Jeihan Sukmantoro Tutup Usia

Jakarta, law-justice.co - Kabar duka menyelimuti dunia seni rupa Indonesia, Jumat (29/11/2019). Maestro lukis Tanah Air Jeihan Sukmantoro dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raojium, maestro lukis Jeihan Sukmantoro wafat pukul jam 18.15 di studionya Jalan Padasuka 147 Bandung," demikian pesan singkat Rois Am Majelis Sastra Bandung (MSB) Matdon seperti dilansir dari Inilahkoran.com.

Baca juga : Kabar Duka, Sastrawan dan Sosiolog Ignas Kleden Tutup Usia

Belakangan ini, dilansir dari Detik.com, Jeihan Sukmantoro memang tengah terbaring sakit di ruang perawatan Rumah Sakit Borromeus. Kondisi kesehatannya semakin menurun akibat komplikasi penyakit yang dideritanya.

Putra sulung Jeihan, Atasi Amin menuturkan, dua minggu lalu ayahnya masuk ruang perawatan di salah satu ruangan Rumah Sakit Borromeus. Kondisi kesehatan yang semakin memburuk membuat ayahnya harus mendapat perawatan secara intensif.

Baca juga : Desmond J Mahesa Wafat, Sosok Politisi Kritis yang Konstruktif (1)

"Dirawat di Borromeus, sudah dua minggu. Kondisinya semakin menurun, sudah banyak organ dalam yang mulai rusak," katanya saat dihubungi, Jumat (14/11/2019).

Selama menjalani masa perawatan, kata dia, kondisi ayahnya terus menurun. Dia menyebut aliran darah dalam tubuhnya sudah tidak berfungsi secara baik. Berbagai langkah terus dilakukan walaupun belum membuahkan hasil.

Baca juga : Jenazah Desmond Mahesa Dimakamkan di Al Azhar Memorial Garden Karawang

"Udah lima bulan (terakhir) keluar masuk rumah sakit. Ini paling lama. Bapak kanker (awalnya) menjalar ke mana-mana. Gangguan di ginjal, pendarahan di pencernaan. Sekarang masih dipasang infus nutrisi terus tambahan labu darah," ucapnya.

Sampai saat ini, lanjut dia, kondisi kesehatan sang mestro terus menurun. Bahkan ayahnya sudah tidak bisa berkomunikasi lagi dengan baik. "Dua hari ini makin kritis banget, kesadaran menurun banget," katanya.

Dengan kondisi yang terjadi saat ini, pihaknya berencana membawa pulang Jeihan. Rencananya pihak keluarga akan merawat Jeihan di rumah sambil menunggu keajaiban dari Tuhan.

"Mungkin siang ini dibawa pulang, dokter juga sudah give up. Mungkin kita berdoa saja semoga ada keajaiban. Ini yang terbaik, kalau dipaksakan juga kasian," ujarnya.